Berita Viral

VIRAL Menu MBG di SD Depok Berisi Irisan Kentang Kerupuk dan Saus, Ahli Gizi: Sudah Sesuai Standar

Viral menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah dasar di Depok berisi irisan ketang, sebiji kerupuk hingga saus tomat dan dianggap kurang bergizi

Tribun Depok/istimewa
VIRAL MENU MBG- Foto menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Mampang 1, Kota Depok, Jawa Barat, yang viral karena berisi irisan kentang, kerupuk, wortel rebus, jeruk sebiji hingga saus tomat. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Viral menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok berisi irisan ketang, sebiji kerupuk hingga saus.

Adapun menu MBG di SDN Mampang 1, Depok itu mendadak viral di media sosial.

Menu MBG di sekolah dasar tersebut dianggap kurang bergizi oleh warganet.

Menu berisi tiga iris kentang rebus, satu pangsit goreng, beberapa iris wortel rebus, satu jeruk, dan satu sachet saus tomat. Tidak ada nasi di dalamnya. Semuanya ditaruh dalam satu wadah ompreng.

Sejumlah pihak, di antaranya kepala sekolah, Badan Gizi Nasional (BGN), dan ahli gizi, menanggapi tudingan menu itu kurang bergizi.

Mereka tidak mempermasalahkan menu itu karena menilainya masih layak. Berikut tanggapan lengkap mereka.

Terkait hal ini, Kepala Sekolah SDN Mampang 1 Iwan Setiawan mengatakan sudah sesuai standar.

Ia mengatakan sajian MBG itu dibagikan hari Senin, (6/10/2025).

Dia berkata menu MBG berisi kentang, gorengan, kerupuk, dan pangsit. Namun, kata dia, gorengan tersebut berisi telur, daging, dan tahu. 

“Ada nasi, ada karbo, ada protein, itu kan bervariasi. Nah, kebetulan hari ini, karbonya, nasinya diganti dengan kentang hari ini,” kata Iwan, dikutip dari Tribun Depok.

Dia mengklaim hidangan untuk siswa sudah sesuai dengan standar porsi. 

Kata Iwan, menu tersebut mungkin tidak sesuai dengan keinginan orang tua.

Meski demikian, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah memberikan menu sesuai dengan standar ahli gizi. SPPG adalah unit layanan yang bertujuan mendistribusikan makanan bergizi dan berkualitas.

Baca juga: PENGAKUAN Dede Maulana Rampok Pajero Lalu Bunuh Pemiliknya: Biar Ganteng, Banyak Cewe Suka

“Sebenarnya menunya nggak terlalu sedikit. Cuma karena melihatnya, kan orang tua itu punya keinginan, saya ingin makannya itu, yang begini-begini gitu ya, request,” ungkapnya. 

“Tapi kan yang SPPG itu punya ahli gizi sendiri, standar sendiri bahwa hari ini itu dia makannya apa, hari ini makannya apa. Jadi yang posting orang tua itu, ya dia itu merasa, oh nggak sesuai dengan selera yang keinginannya itu.

Dia berkata menu MBG untuk siswa memang bervariasi. Adapun menu kentang rebus kali ini dikeluhkan wali murid.

“Ada kentang. Kentangnya direbus, ada gorengan yang isinya ada daging, ada telur, sama tahu di dalamnya tuh. Sayurannya ada wortel diiris. Terus buah-buahannya ada jeruk,” kata Iwan.

Sementara itu, Ahli gizi SPPG Mampang 1 Depok Deni Rizky Iftitah juga menanggapi viralnya menu MBG di sekolah tersebut.

Deni mengatakan irisan kentang rebus disertakan sebagai pengganti kandungan karbohidrat nasi. Adapun terdapatnya pangsit dan wortel rebus itu untuk memenuhi kebutuhan protein nabati dan hewani. 

“Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng,” kata Deni, Selasa.

“Sebelum kami menyajikan menu tersebut, saya sudah mengacu pada anjuran Kemenkes yaitu sesuai dengan peraturan baru isi piringku, yang dimana terdapat karbohidrat, protein, protein nabati, sayur dan buah.

Menurut dia, menu MBG tersebut sudah sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), yakni jumlah kalori siswa SD 350 kkal.

Baca juga: Polisi Tangkap Mamat, Sosok yang Palsukan Stiker Parkir VIP MotoGP Mandalika, Panpel Rugi Rp1,1 M

Potongan kentang rebus berisi karbohidrat energi 125 KKAL dan tahu 32 KKAL.

“Untuk telur ayam dan tahu pangsit tadi, total energinya itu ada pada 22,83 KKAL dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 KKAL."

Deni menghitung semuanya mencapai 333 KKAL atau sesuai dengan standar. 

“Sesuai dengan standar BGN, yang dimana porsi kecil untuk anak kelas 1 sampai kelas 3 SD itu sekitar 300 KKAL dan untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD itu berada pada angka 360 sampai 390 KKL,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved