Pelaku Bom Bali
Profil Hambali, Dalang Bom Bali Bakal Diadili AS November 2025, Yusril Singgung Kewarganegaraan
Encep Nurjaman Riduan Isamuddin atau Hambali adalah tokoh militan dan mantan pemimpin militer organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Hingga saat ini, dia masih berada dalam tahanan AS dan dalam proses persidangan militer terkait tuduhan terorisme dan kejahatan perang.
Hambali dikenal sebagai sosok pendiam dan bertubuh gempal, yang pada awalnya menjalani kehidupan sederhana dengan berjualan ayam dan peci sebelum terjun ke dunia militan.

Baca juga: Profil Komjen Dwiyono, Jenderal Berpengalaman di BIN Kini Urusi Pekerja Migran
Tragedi Bom Bali 2022
Peristiwa Bom Bali pada 2002 menghancurkan Sari Club dan Paddy's Bar yang menewaskan 202 orang.
Ada dua titik ledakan yang terjadi.
Pertama di Sari Club dan Paddy's Bar, dan kedua di dekat kantor Konsulat Amerika Serikat di Renon, Denpasar.
Dalam insiden ini, mayoritas korban adalah turis asing dari lebih 20 negara, dengan warga Australia tercatat sebagai korban terbanyak (88 orang), kemudian warga Indonesia (38 orang), Inggris (28 orang), dan negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Korea Selatan, dan lainnya.
Ledakan pertama terjadi pukul 23.05 WITA di Paddy’s Pub dan Sari Club, disusul ledakan ketiga sekitar pukul 23.15 WITA di Renon.
Bom yang digunakan adalah bahan peledak TNT seberat 1 kg dan RDX antara 50–150 kg di depan Sari Club.
Tragedi ini menjadi salah satu peristiwa terorisme terparah di Indonesia dan meninggalkan trauma mendalam bagi korban, penyintas, dan keluarga serta masyarakat secara umum. Insiden ini juga memicu tindakan keras aparat keamanan terhadap jaringan teroris dan menjadi momentum penting dalam penanganan terorisme di Indonesia.
Bom Bali 2002 telah diangkat menjadi film layar lebar berjudul Long Road to Heaven, sebagai pengingat akan tragedi kemanusiaan tersebut dan upaya penegakan hukum terhadap pelaku.
Dalang Sejumlah Pemboman
Hambali bukan hanya mendalangi pemboman di Bali saja.
Ia juga pernah melakukan serangkaian teror di depan rumah Duta Besar (Dubes) Filipina di Jakarta pada 1 Agustus 2000.
Hambali juga diduga terlibat dalam peristiwa serangan bom di Atrium Senen, Jakarta, pada 1 Agustus 2001.
Ia juga merupakan orang di belakang serangan bom Kedutaan Besar Australia (9 September 2004), bom Bali 2 (1 Oktober 2005), dan terakhir bom Marriott-Ritz Carlton (17 Juli 2009).
Hambali juga merupakan sosok yang diduga bertanggung jawab dalam serangan serentak beberapa gereja di tujuh kota di Indonesia pada malam Natal, akhir 2020.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.