Penyerangan KKB
SOSOK Praka Amin Nurohman, Anggota Satgas Yonif 410/Alugoro Gugur Diserang KKB
Praka Amin Nurohman adalah Prajurit Kepala (Praka) TNI yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Ia bertugas di Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Praka Amin Nurohman gugur saat menjalani tugas di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sabtu (11/10/2025).
Praka Amin Nurohman adalah anggota Satgas Yonif 410/Alugoro.
Satgas Yonif 410/Alugoro merupakan satuan tugas batalyon infanteri TNI AD yang bertugas melakukan operasi keamanan dan stabilisasi di wilayah Papua Barat.
Baca juga: Profil Florian Wirtz, Gelandang Liverpool dengan Biaya Transfer 156 Juta Dolar AS
Satgas ini fokus pada misi menjaga kondusifitas wilayah, membantu pembangunan, serta melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat di daerah rawan konflik.
Personel Satgas Yonif 410/Alugoro menjalankan tugas seperti anjangsana (kunjungan sosial) kepada warga untuk membangun hubungan yang harmonis dan memberikan rasa aman.
Baru-baru ini, Praka Amin Nurohman gugur saat menyambangi warga di Kampung Moyeba.
Kampung Moyeba adalah sebuah desa termasuk dalam wilayah administrasi distrik Moskona Utara dan merupakan salah satu dari 10 kampung yang ada di kecamatan tersebut.
Moyeba memiliki luas sekitar 260 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 500 jiwa dan kepadatan sekitar 50 kepala keluarga.
Baca juga: Profil Andry Rajoelina, Presiden Madagaskar yang Dituntut Mundur Warganya
Kampung ini merupakan wilayah yang rawan konflik, karena beberapa insiden keamanan yang melibatkan kelompok bersenjata terjadi di sana, seperti penyerangan terhadap prajurit TNI baru-baru ini yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)
Sosok Praka Amin Nurohman
Praka Amin Nurohman adalah Prajurit Kepala (Praka) TNI yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Ia bertugas di Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro, yang merupakan kesatuan di bawah Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari.
Pada tanggal 11 Oktober 2025, Praka Amin gugur ditembak oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) saat melaksanakan kegiatan anjangsana kepada warga di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Selain gugur, senjata miliknya juga dirampas oleh kelompok bersenjata tersebut.
Baca juga: Profil Hambali, Dalang Bom Bali Bakal Diadili AS November 2025, Yusril Singgung Kewarganegaraan
Sebagai anggota Satgas Yonif 410/Alugoro, Praka Amin Nurohman bertugas dalam operasi keamanan dan pembangunan yang bertujuan menjaga stabilitas di wilayah Papua Barat.
Kejadian penyerangan ini merupakan bagian dari konflik bersenjata yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Jenazah Praka Amin Nurohman telah dievakuasi dan dibawa ke keluarga di Kebumen, Jawa Tengah.
Kapendam XVIII/Kasuari menyatakan komitmen Kodam untuk memburu pelaku penyerangan bersenjata tersebut.
Baca juga: Profil Ignatius Yogo Triyono, Eks Pangdam Cendrawasih Masuk Anggota Komite Pembangunan Papua
"Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 11 Oktober 2025, sekitar pukul 13.30 WIT, telah terjadi penyerangan dan penembakan oleh TPNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya pimpinan Demi Moss terhadap Tim Anjangsana Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro yang sedang melaksanakan kegiatan anjangsana kepada warga di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara," kata Kapendam lewat keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.com.
Ssaat penyerangan terjadi, TPNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya yang dipimpin oleh Demi Moss merampas senjata milik Praka Amin Nurohman.
Tentang Senjata DMR
DMR singkatan dari Designated Marksman Rifle, ini adalah senapan yang dirancang khusus untuk peran penembak jitu tingkat menengah (designated marksman) dalam satuan militer.
Designated Marksman Rifle (DMR) adalah senapan semi-otomatis (kadang juga bolt-action) yang digunakan oleh designated marksman, yakni prajurit yang bertugas memberikan tembakan presisi dari jarak menengah untuk mendukung unit infanteri biasa.
DMR bukan senapan sniper penuh, melainkan jembatan antara senapan serbu standar dan sniper rifle.
Baca juga: Profil Velix Wanggai, Lulusan Australia Kini Dipercaya Prabowo Bangun Papua
Ciri-Ciri Senjata DMR
Aspek
Jenis Tembakan: Semi-otomatis (biasanya), kadang bisa otomatis
Jarak Efektif: 400–800 meter (lebih jauh dari senapan serbu, lebih pendek dari sniper)
Kaliber Peluru: Umumnya 7.62×51mm NATO, 5.56×45mm NATO, atau varian kaliber lainnya
Fitur Optik: Dilengkapi scope (teropong) dengan pembesaran menengah
Akurasi: Lebih tinggi dari senapan serbu biasa karena laras lebih panjang dan akurasi yang ditingkatkan
Contoh Senjata: M14 DMR, Mk12 SPR, HK417, SVD Dragunov, SCAR-H DMR
Perbedaan DMR vs Sniper Rifle
Kriteria DMR Sniper Rifle
Peran Dukungan jarak menengah Eliminasi target jarak jauh
Akurasi Tinggi, tapi di bawah sniper Sangat tinggi
Mobilitas Tinggi, bisa digunakan saat bergerak Lebih berat dan biasanya dipakai statis
Rate of Fire Lebih cepat (semi-auto) Lebih lambat (bolt-action atau semi-auto terbatas)
Optik Pembesaran menengah Pembesaran tinggi, sering dengan rangefinder
Peran dalam Militer
- Designated Marksman adalah anggota unit infanteri yang punya pelatihan lebih dalam tembakan presisi.
- Ia mendukung timnya dengan menghantam target yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh senapan biasa.
- Cocok digunakan di lingkungan perkotaan, hutan, atau perbukitan, di mana fleksibilitas dan presisi dibutuhkan.
Fungsi
- DMR digunakan oleh penembak jitu unit infanteri untuk menembak sasaran pada jarak menengah, biasanya antara 250–600 meter.
- Berbeda dari senapan runduk yang digunakan oleh sniper untuk jarak jauh (hingga 2 km), DMR lebih fleksibel dan cepat dalam penembakan.
- DMR memungkinkan penembak tetap bergerak bersama pasukan sambil memberikan tembakan presisi terhadap target penting.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.