Berita Viral

TERNYATA Nenek Angga Sempat Lapor ke Guru, Kini Cucunya Tewas Dibully Teman, Sekolah Cuma Minta Maaf

Kasus perundungan yang dialami Angga Bagus Perwira (12) hingga berujung tewas ternyata sempat disinggung neneknya ke sekolah. 

|
YouTube Tribun Jateng
PERUNDUNGAN - Angga Bagus Perwira (12) merupakan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Grobogan. Ia meninggal di sekolah diduga akibat bullying atau perundungan. 

Guru Belum Masuk Kelas

Peristiwa tragis ini terjadi saat jam belajar masih berlangsung, baik pada perkelahian pertama maupun kedua, tidak ada guru yang mengawasi kelas.

Kondisi tersebut membuat suasana kelas tak terkendali hingga terjadi kekerasan yang berujung maut.

Paman korban, Suwarlan (45) mengatakan, pihak keluarga menerima kabar duka dari pihak sekolah saat jam sekolah masih berjalan.

“Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS tapi sudah meninggal,” ujarnya di rumah duka, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer pada Sabtu (11/10/2025) sore.

Kakek korban, Pujiyo (50) mengungkapkan bahwa cucunya kerap menjadi sasaran ejekan dan kekerasan di sekolah. Bahkan, Angga pernah tidak masuk sekolah karena takut.

“Sempat sakit juga karena sering dihina dan dikeroyok teman-temannya. Kami sempat lapor ke sekolah, lalu Angga mau masuk lagi meski masih dihina,” tutur Pujiyo.

Menurut Pujiyo, cucunya itu dikenal penurut dan rajin belajar. Angga gemar bermain sepak bola dan aktif di kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

“Dia itu anak baik, enggak neko-neko. Kami sangat terpukul karena dia meninggal di sekolah, padahal harusnya aman di sana,” ujarnya.

Setelah otopsi dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jateng, ditemukan adanya penggumpalan darah di kepala korban akibat benturan keras.

“Ada penggumpalan darah di kepala, bagian kanan dan kiri. Kata dokternya, tengkorak di bawah otak belakang juga remuk,” ungkap Suwarlan.

Jenazah Angga kemudian dimakamkan di TPU Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Minggu (12/10/2025) sekira pukul 09.40.

Tangis histeris mengiringi prosesi pemakaman, terutama dari orangtua Angga, Sawendra (38) dan Ike Purwitasari (34), yang datang dari Cianjur, Jawa Barat.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jateng.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved