Berita Timnas

Media Vietnam Soroti Nasib Timnas Indonesia Ganti Pelatih Mulai dari Nol Lagi

Saat ini, PSSI pun belum menentukan siapa yang bakal menjadi pelatih baru, menggantikan Patrick Kluivert

|
Editor: Salomo Tarigan
(X/Timnas Indonesia)
SKUAT TIMNAS - Starting XI Timnas Indonesia saat lawan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang bermain di Arab Saudi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Perkembangan Timnas Indonesia pasca gagal ke lolos ke Piala Dunia 2026 disoroti media Vietnam.

Saat ini, PSSI pun belum menentukan siapa yang bakal menjadi pelatih baru, menggantikan Patrick Kluivert dan tim kepelatihan Belanda.

Kluivert ditunjuk untuk menangani tim Merah-Putih pada Januari lalu menggantikan posisi pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.

PATRICK KLUIVERT Patrick Kluivert dan jajaran staf pelatih saat berada di bench.saat masih menangani Timnas Indonesia ((Timnas Indonesia))
PATRICK KLUIVERT Patrick Kluivert dan jajaran staf pelatih saat berada di bench.saat masih menangani Timnas Indonesia ((Timnas Indonesia)) ((Timnas Indonesia))

Baca juga: Marselino Ferdinan dan Adrian Wibowo Dipanggil Perkuat Timnas U-22 Indonesia

Pemecatan Shin Tae-yong dinilai kontroversial lantaran dilakukan di tengah perjalanan Indonesia menuju Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia hanya terpaut satu poin dari tempat tiket otomatis dengan empat laga sisa saat Shin Tae-yong dipecat.

Pemecatan mendadak tersebut sekaligus mengakhiri masa bakti pelatih asal Korea Selatan itu selama lima tahun di Indonesia.

Kini, Timnas Indonesia harus kembali memulai proses dari nol bersama pelatih baru yang nantinya ditunjuk oleh PSSI.

Kondisi yang dialami Timnas Indonesia saat ini turut mendapat sorotan dari media asal Vietnam, Znews.vn.

SHIN TAE-YONG - Shin Tae-yong saat menangni Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U
SHIN TAE-YONG - Shin Tae-yong saat menangni Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U (Tribun Solo/Muhammad Nursina)

Menurut Znews, sepak bola Indonesia saat ini terjebak dalam perangkapnya sendiri dengan proses yang terus berulang.

Znews menilai tidak ada pelatih Timnas Indonesia yang memiliki cukup waktu untuk memetik buah dari filosofi yang dibangun.

"Sepak bola Indonesia kini terjebak dalam perangkapnya sendiri," tulis Znews.

"Setiap kali gagal, semuanya dimulai lagi, memecat pelatih, membatalkan rencana lama, membangun yang baru."

"Tak ada pelatih yang punya cukup waktu untuk menanam benih filosofi, tak ada pemain muda yang diberi kesempatan untuk berkembang."

 "Ketika Patrick Kluivert pergi, ia tidak hanya membawa rencana taktiknya, tetapi juga staf pelatih, rencana latihan, dan sistem pengembangan yang telah ia bangun."

"Setiap perubahan membuat Indonesia harus menunggu beberapa tahun lagi dan akhirnya terjebak di garis start," tambahnya.

Znews menambahkan bahwa kisah Timnas Indonesia seharusnya menjadi peringatan bagi negara-negara lain di Asia.

"Kini, Indonesia kembali ke titik awal, mencari pelatih baru, menyusun rencana baru, dan kembali menjanjikan."

"Kisah mereka seharusnya menjadi peringatan bagi seluruh Asia, sepak bola bukanlah tempat untuk berspekulasi, melainkan tempat untuk kesabaran, kepercayaan, dan nilai-nilai abadi."

"Anda dapat membeli bahan-bahan terbaik, menyewa koki terbaik, tetapi jika setiap kegagalan berarti mengganti orang yang memegang panci, satu-satunya hal yang akan Anda dapatkan adalah kekacauan," tulis Znews.

Menurut Znews, hubungan antara tim nasional dan pembinaan usia muda sangat penting agar sepak bola bisa berkembang.

Namun, Znews menilai hubungan tersebut selalu terputus di Indonesia karena keputusan jangka pendek dari federasi.

"Agar sepak bola dapat berkembang, harus ada hubungan antara tim nasional dan pembinaan pemain muda, antara filosofi dan personel."

"Namun di Indonesia, hubungan itu terputus sepenuhnya oleh keputusan jangka pendek," tulis Znews.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

SUmber: Superball/bolasport.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved