Breaking News

Berita Viral

Gumpalan Awan Hitam di Langit Subang Diduga Limbah Pabrik di Karawang

Gumpalan awan hitam yang melayang di langit Subang, Jawa Barat diduga berasal dari pabrik di daerah Karawang.

Editor: Array A Argus
Instagram
AWAN HITAM- Kemunculan gumpalan awan hitam yang ternyata gelembung busa dari pabrik di Karawang bikin heboh warga Subang. Diduga busa itu adalah limbah pabrik. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Fenomena munculnya gumpalan awan hitam yang terbang di langit Subang, Jawa Barat membuat heboh masyarakat.

Lokasi kemunculan gumpalan awan hitam itu persisnya terjadi di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).

Usut punya usut, ternyata gumpalan awan hitam yang jatuh ke ladang dan permukiman warga itu diduga merupakan limbah pabrik.

Baca juga: Polsek Deli Tua Ungkap 7 Kasus Kriminal, 8 Tersangka Dibekuk

Warga menyebut, bahwa gumpalan awan hitam yang jika dilihat dari dekat seperti busa sabun itu memiliki bau.

Karena kejadian ini sudah viral, polisi kemudian melakukan penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan petugas Polsek Patokbeusi, didapatilah fakta sebenarnya.

Gumpalan Awan Hitam Berasal dari Pabrik di Karawang

Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan mengaku sudah menyelidiki kasus ini.

Ia bilang, bahwa kemunculan gumpalan awan hitam yang jatuh di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu berasal dari Kabupaten Karawang.

Baca juga: Ramalan Shio Hari Ini 30 Oktober 2025, Shio Kambing Makin Bersinar

Menurut Anton, ternyata kejadian kemunculan gumpalan awan hitam itu terjadi pada Jumat (24/10/2025) kemarin.

“Benar, pada hari Jumat (24/10/2025) ada busa yang terbawa angin ke wilayah Patokbeusi. Kami sudah mengecek dan busa itu berasal dari salah satu perusahaan di Karawang,” kata Anton, Rabu (29/10/2025) dikutip dari Kompas.com.

Anton menjelaskan, fenomena itu terjadi bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan busa naik ke udara dan berpindah hingga ke wilayah Subang.

“Karena curah hujan sangat besar, gelembung itu naik lalu tertiup angin dan terbang,” ujarnya.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Kamis Kliwon 30 Oktober 2025 dengan Kategori Lakuning Geni

Meski begitu, warga sempat khawatir bahwa gelembung hitam tersebut beracun dan membawa dampak lingkungan.

Anton mengatakan, pihaknya sudah menanyai pihak pabrik.

Pihak pabrik bilang, bahwa busa hitam itu tidak mengandung racun.

Kemudian, gelembung busa itu sudah melalui proses pengolahan limbah sesuai standar operasional (SOP).

Baca juga: Tunggu Mekanisme, Gubernur Pertimbangkan Kenaikan UMP 8 Persen 

“Kami sudah konfirmasi ke perusahaan bahwa busa itu tidak mengandung zat beracun. SOP pengolahan limbah sudah berjalan,” tutur Anton.

Ia menambahkan, perusahaan tersebut merupakan industri pengolahan biang gula, bukan pabrik yang berlokasi di wilayah Subang.

Komentar Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyoroti gumpalan busa hitam yang mengapung di area persawahan dan pemukiman masyarakat, di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang

Dedi mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut, namun belum dapat menyimpulkan gumpalan hitam tersebut. 

“Kan tidak boleh disimpulkan oleh Gubernur, nanti tim dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk segera melakukan pengecekan apa itu (gumpalan hitam),” ujar Dedi, Rabu (29/10/2025). 

Baca juga: Warga Keluhkan Air Bersih dan Harga Pupuk, DPRD Sumut Gelar Paripuran Hasil Reses  

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengaku sudah meminta tim Pengawas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) dari DLH Jabar untuk meneliti gumpalan busa hitam ini.

"PPLH masih mengecek (gumpalan busa hitam di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang)," ujar Saadiyah. (tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved