Kongres Projo
GAMBAR Jokowi Segera Dilepas, Budi Arie Beber Alasan Ubah Logo Projo
Ketua Umum DPP Projo Budi Arie menyatakan pihaknya akan melakukan suatu perubahan atau rebranding terhadap logo dari DPP PROJO.
Ringkasan Berita:Manuver di Kongres Projo
- Gambar Jokowi segera dilepas dari logo resmi Projo
 - Alasan lepas gambar Jokowi agar tidak terkesan mengkultuskan individu
 - Ketua Umum Projo Budi Arie juga minta izin ke para relawan untuk bergabung ke Grindra
 - Budi beralasan diminta bergabung oleh Prabowo Subianto
 
TRIBUN-MEDAN.com - Organisasi kemasyarakatan (ormas) PROJO menyiapkan sejumlah manuver di Kongres III DPP PROJO yang digelar di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Minggu (2/11/2025).
Satu di antaranya, perubahan logo PROJO.
Gambar Jokowi segera dilepas dari logo resmi ormas yang terbentuk 2013 silam ini.
Ketua Umum DPP PROJO Budi Arie menyatakan pihaknya akan melakukan suatu perubahan atau rebranding terhadap logo dari DPP PROJO.
Kata Budi Arie, perubahan itu akan diputuskan dalam Kongres III DPP PROJO pada Minggu (2/11/2025).
"Yang pasti begini. Satu, kita akan memperkuat dan mendukung agenda-agenda politik Presiden Prabowo. Yang kedua, dalam rangka itu PROJO akan melakukan transformasi organisasi. Yang salah satunya adalah kemungkinan merubah logo PROJO yang nanti akan kita putuskan di Kongres ketiga ini," kata Budi Arie saat jumpa pers usai memberikan sambutan di Kongres III DPP PROJO, Sabtu (1/11/2025).
Dengan begitu, kata Budi Arie, ke depan logo DPP PROJO tidak lagi menggunakan wajah Jokowi.
Menurut mantan Menteri Komunikasi dan Digital RI (Menkomdigi) tersebut nantinya logo DPP PROJO bukan mengunakan wajah seorang individu.
"Logo PROJO akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya (bukan wajah Jokowi lagi) kemungkinan," tandas dia.
Baca juga: Kompol Syarif Ungkap Alasan Jokowi Batal Hadiri Kongres PROJO di Jakarta
Gabung ke Gerindra
Pada kesempatan itu, Budi Arie meminta izin kepada relawan PROJO untuk bergabung dengan partai politik.
Ia pun meminta relawan untuk memahami kondisi ini. Sebab, ia mengaku diperintah oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman PROJO bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," katanya.
Budi beralasan, bergabungnya ia ke partai adalah untuk memperkuat seluruh agenda politik Prabowo.
"Kita memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden. Supaya apa? Supaya enggak, kalau sekarang 13 persen, kalau 25 persen, 30 persen harusnya lebih efektif," ucap Budi.

												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.