Berita Viral
CUMA Punya Sandal, Siswi SMP di Riau Pilu Usai Dipotong Guru, Curhat Iri Temannya Dapat Bantuan
cuma punya sandal, siswi SMP di Riau pilu setelah sandal satu-satunya itu dipotong guru. padahal ia terpaksa pakai sandal ke sekolah karena tak punya
TRIBUN-MEDAN.COM – Cuma punya sandal, siswi SMP di Riau pilu setelah sandalnya dipotong guru.
Baru-baru ini kisah pilu dialami seorang siswi SMP yang terpaksa harus pergi sekolah memakai sandal karena tak punya sepatu viral.
Mirisnya lagi, sandal satu-satunya itu justru dipotong oleh guru dengan tujuan memberi teguran agar tidak diikuti murid lain.
Pilunya lagi, siswi berinisial KL itu juga sempat curhat iri karena temannya mendapat bantuan sementara dirinya tidak.
Peristiwa yang menimpa siswi SMP 3 Kelurahan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau berinisial KL, ini pun kemudian viral.
Insiden itu terjadi pada Kamis (13/12/2025) dan telah dimediasi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rohil dan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Sinaboi.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua PGRI Kabupaten Rohil, Muhaimin Sadri.
Baca juga: INI ALASAN Dokter Sarah Wanda Nainggolan Laporkan Suci Feblika Silaban ke Polda Sumut
"Betul kejadiannya kemarin, dan sudah dimediasi tadi, anaknya juga sudah sekolah," uajr Muhaimin Sadri dilansir Tribun-medan.com dari Tribunnews, Minggu (16/11/2025).
Muhaimin menerangkan, guru memotong sandal siswi itu untuk memberi teguran agar tidak diikuti murid lain.
"Sebenarnya guru kita mengasih teguran sama anak kita untuk pembelajaran, jangan sampai ada pembiaran dan anak lain mengikuti," ungkap Muhaimin.
Kendati begitu, ia menyayangkan pemotongan sandal tersebut.
Pihaknya kemudian memberikan bantuan sepatu kepada KL.
KL diketahui merupakan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Ayahnya, Ahmad Kurniawan bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya bernama Wati merupakan buruh pengupas kulit udang.
Meski dari keluarga tak mampu, selama duduk di bangku SMP, KL tak pernah mendapat bantuan dari sekolah.
Wati mengatakan, anaknya kerap mendapat ranking di sekolah. KL juga dikenal rajin mengaji.
Kepada ibunya, KL curhat iri melihat teman-temannya menerima bantuan, sedangkan dia tidak.
"Selama SMP ini anak saya tak pernah menerima bantuan apa-apa, waktu dulu ada bantuan tapi sampai Kelas 4 SD setelah itu stop, makanya dia iri nengok kawan-kawannya dapat," kata Wati kepada TribunPekanbaru.com, Jumat.
Baca juga: NASIB PILU Teknisi Wifi Tewas Tersengat Listrik Saat Instalasi, Tiga Korban Lain Luka Bakar
Sebagai seorang ibu, Wati terus menyemangati anaknya agar terus semangat bersekolah.
Wati menerangkan, KL memakai sandal ke sekolah karena sepatunya sudah rusak. Ditambah, cuaca sedang hujan dan jalan becek.
KL yang duduk di bangku kelas 9 SMP, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Keluarga ini tinggal di rumah panggung sederhana berbahan kayu tanpa perabot mewah di dalamnya.
Untuk membeli sepatu baru pun, keluarga ini tak mampu.
Wati mengungkapkan, penghasilan suaminya sebagai seorang nelayan tidak menentu.
"Penghasilan suami saya kalau habis pulang melaut, kadang 100, kadang lebih, kadang juga kosong," ujar Wati.
Sementara itu, penghasilannya sebagai buru pengupas udang hanya sekira Rp30 sampai Rp40 ribu per hari.
Lebih lagi, saat ini suami Wati tengah menjalani perawatan akibat infeksi paru-paru. Hal ini pun membuat pendapatan keluarga semakin berkurang.
Wati juga harus berada di rumah sakit untuk menemani suaminya, sehingga beban ekonomi keluarga mereka makin berat karena kehilangan penghasilan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SANDAL-DIPOTONG-GURU-KL-siswi-SMP-3-Kelurahan-Sinaboi-Kecamatan-Sinaboi-Kabupaten.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.