Berita Viral
Daftar Nama 27 Orang Hilang Akibat Longsor di Banjarnegara, 823 Orang Diungsikan
Daftar nama 27 orang yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum,
TRIBUN-MEDAN.com - Berikut daftar nama 27 orang yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor yang terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.
Ke-27 warga masih belum diketahui nasibnya.
Seperti diberitakan bencana longsor terjadi di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara pada Minggu (16/11/25) siang sekira pukul 14.30 WIB.
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) merilis daftar nama 27 orang yang masih dalam pencarian
Nama-nama tersebut dirilis Basarnas dalam rilis resminya pada Senin (17/11/2025).
Berikut ini nama-nama korban yang masih dalam pencarian:
1. Saminem
2. Kaswanto
3. Aminah
4. Wanto
5. Kasno
6. Dangseng
7. Faiz
8. Suwi
9. Ny. Tiaryo
10. Watri
11. Marsiah
12. Warjono
13. Soliah
14. Sugiono
15. Maryuni (istri Kaswanto)
16. Susanti
17. Tunem
18. Jonathan
19. Raya
20. Mistri
21. Intan
22. Lipah
23. Sartini
24. Hendrik
25. Samyono
26. Esiah
27. Maryono
Selain itu terdapat dua korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Kedua korban meninggal itu adalah Luwih (P) dan Darti (P).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Budiono mengatakan selain itu sebanyak 800 lebih warga dari 4 RT terdampak longsor yang terjadi di saat sebagian warga masih sibuk beraktivitas di ladang.
Berdasarkan assesment dari petugas Basarnas dan tim SAR gabungan di lapangan, kata dia, saat ini terdapat 823 warga yang diungsikan ke tempat aman, 2 orang meninggal dunia, 41 dievakuasi dari hutan sekitar longsoran dan 27 orang dinyatakan hilang.
"Data terakhir yang kami peroleh, masih ada 27 warga yang belum diketahui keberadaannya dan menjadi fokus untuk kami lakukan pencarian esok hari," kata Budiono dalam keterangan resmi Humas Basarnas pada Senin (17/11/2025).
"Sedangkan hari ini tadi tim mengevakuasi 41 warga yang berhasil menyelamatkan diri ke hutan sekitar lokasi longsoran dan juga satu orang atas nama Darti dalam keadaan meninggal dunia," kata dia.
Selain itu, kata dia, pencarian hari ini belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat cuaca mendung dan juga masih labilnya lokasi longsoran.
"Sementara operasi SAR kami hentikan karena tanah masih labil dan dikhawatirkan ada longsor susulan, di lokasi juga hujan turun dengan intensitas rendah," kata Budiono.
"Untuk rencana operasi pencarian besok, area pencarian kami bagi menjadi tiga sektor, yakni sektor A di wilayah RT 3, Sektor B dan C di wilayah RT 2. Semoga besok cuaca cerah dan pencarian dimudahkan," pungkasnya.
Ratusan Warga Diungsikan
BNPB mencatat akibatnya sebanyak dua warga meninggal dunia, dua lainnya luka-luka, dan 823 jiwa mengungsi.
Warga yang mengalami luka-luka, kata dia, telah dirujuk ke RSUD Banjarnegara dan Puskesmas Pandanarum.
Sedangkan petugas BPBD setempat, kata dia, masih terus mendata warga yang melakukan pengungsian.
"Lokasi pengungsian berpusat di tiga lokasi, di antaranya Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji dan gedung haji Desa Pringamba. Merespons adanya warga di pos pengungsi, BPBD Kabupaten Banjarnegara mengaktifkan dapur umum di kantor kecamatan," kata Aam.
"Kerugian material meliputi rumah rusak berat sebanyak 30 unit dan rusaknya lahan persawahan dan perkebunan," lanjutnya.
Selain melakukan upaya SAR dan pelayanan pengungsi, kata Aam, BPBD setempat terus melakukan asesmen dampak dan kebutuhan warga.
Sementara ini, lanjut Aam, kebutuhan mendesak dari hasil kaji cepat terdiri dari bahan makanan, makanan siap saji, air mineral, matras, selimut, hygiene kit dan family kit.
Menyikapi bencana tersebut, kata Aam, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto dan jajarannya diagendakan bertolak menuju Banjarnegara pada hari ini Senin (17/11/2025).
Kunjungan kerja tersebut, kata dia, dilakukan setelah rombongan BNPB meninjau lokasi bencana longsor Majenang, Cilacap.
"Hingga saat ini, Pusdalops BNPB masih terus memantau dan mendukung penanganan darurat di kedua wilayah itu," lanjut dia.
Ia menjelaskan tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara terjadi setelah adanya hujan lebat di Kawasan Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum.
Baca juga: Pengakuan Polda Sumut Penyebab 7 Tersangka Kasus Pembunuhan Dilepas, Istri Korban Kecewa
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.