Berita Viral
Kisah Kiper Muda Dijanjikan Main di Medan, Ternyata Dijual ke Kamboja, Nasibnya Tiap Hari Disiksa
Rizki Nurfadhilah kerap disiksa jika kerjanya sebagai penipu atau scammer di platform percintaan tak sesuai target.
TRIBUN-MEDAN.com - Impian meraih cita-cita menjajal sepak bola di Medan Sumut kandas.
Kiper muda asal Jawa Barat bernama Rizki Nurfadhilah (18) mengalami nasib miris.
Dia jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Rizki Nurfadhilah kerap disiksa jika kerjanya sebagai penipu atau scammer di platform percintaan tak sesuai target.
Pada sang ayah, Rizki Nurfadhilah mengungkap curhatan pilu.
Mulai dari dijebak hingga disiksa, disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik dari lantai 1 ke lantai 10.
Kini Rizki Nurfadhilah tampak kurus dan rambutnya plontos.
Kabar soal nasib miris Rizki Nurfadhilah sudah sampai di telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Iming-ingin Tawaran Main Sepakbola di Medan hingga Diberi iPhone
Seorang kiper muda asal Jawa Barat bernama Rizki Nurfadhilah mengalami nasib miris lantaran jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Pemuda usia 18 tahun itu pun mengurai curhatan pilu usai terjebak dalam kondisi yang tak pernah ia bayangkan.
Rizki ternyata mengalami penyiksaan luar biasa setelah tiba di Kamboja.
Karenanya, Rizki pun meminta bantuan kepada orangtuanya di Indonesia.
Rizki merupakan pemuda asal Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Awalnya Rizki tergiur iming-iming dari sebuah grup Facebook soal perekrutan pemain sepak bola di Medan.
Dalam tawaran tersebut, Rizki dijanjikan bakal dikontrak selama satu tahun di sekolah sepakbola di Medan.
Minat dengan tawaran tersebut, Rizki pun berangkat dari Bandung menuju Jakarta pada 26 Oktober 2025.
Terkait keberangkatan Rizki, sang ayah, Dedi Solehudin mengurai cerita.
Ternyata Rizki sempat diiming-imingi bakal diberikan ponsel iPhone selama perjalanan.
"Diiming-imingi selama tiga bulan dikasih iPhone," pungkas Dedi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news pada Selasa (18/11/2025).
Setelah ke Jakarta, Rizki pun kabarnya bakal diterbangkan ke Medan.
Tapi ternyata, Rizki tidak benar-benar dibawa ke Medan melainkan diputar-putar ke beberapa daerah.
Rizki justru diterbangkan ke Malaysia sebelum akhirnya dibawa ke Kamboja.
Tiga hari kemudian, Rizki baru bisa mengabari sang ayah.
Yakni pada 29 Oktober 2025, Rizki bercerita ke Dedi kalau ia sedang berada di Kamboja.
Padahal awalnya agen tersebut menjanjikan akan membawa Rizki ke Medan, lalu ke Bali.
"Dari Medan, terbang lagi bilangnya ke Bali, ternyata bukan ke Bali, ternyata ke Malaysia. Dari Malaysia langsung terbang ke Kamboja," imbuh Dedi.
Curhatan Rizki: Pah, AA Kejebak di Kamboja
Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap curhatan dari sang putra selama di Kamboja.
Setibanya di Kamboja, Rizki baru tersadar kalau ia tidak bakal direkrut di tim sepakbola Medan.
Rizki terjebak ke dalam pusara TPPO di Kamboja.
"Anak kasih kabar (chat bilang) 'pah, Aa kejebak'. (kata ayah) 'kejebak gimana?', (kata korban) 'aa dijebak'," ungkap Dedi.
Aa Tiap Hari Disiksa, Disuruh Push Up dan Manggul Galon
Kepada sang ayah, Rizki menceritakan soal penyiksaan yang ia alami.
Setiap hari Rizki diminta untuk memenuhi target pekerjaan di Kamboja.
Jika tidak berhasil, Rizki disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik ke lantai 10.
Maka tak heran dalam video terbarunya, Rizki kini bertubuh kurus dan rambutnya plontos.
"Aa tiap hari disiksa, kalau enggak dapat target, dipush up sama manggul galon dari lantai 1 sampai lantai 10," kata Rizki diceritakan ulang sang ayah.
Atas nasib miris yang menimpa sang putra, Dedi meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi berharap putra kesayangannya itu bisa kembali pulang ke tanah air dalam kondisi sehat.
Dedi Mulyadi Bantu Kiper Muda Bandung yang Jadi Korban TPPO di Kamboja
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan bakal menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa remaja asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung bernama Rizki Nur Fadhilah (18).
Dedi mengaku baru tahu jika ada warganya di Kabupaten Bandung yang kini bekerja di Kamboja sebagai "penipu" dengan modus platform percintaan.
“Saya baru dengar sekarang. Ya sudah kita tangani deh. Saya baru dengar sekarang malah itu,” ujar Dedi, di Sabuga ITB, Selasa (18/11/2025).
Dikatakan Dedi, sejak awal Pemprov Jabar sudah melarang warganya agar tidak mudah percaya dengan iming-iming bekerja di luar negeri, tanpa lembaga yang jelas.
"Ya, kalau saya kan provinsi itu sudah jelas melarang. Bila perlu nanti saya keluarin lagi peraturan gubernur larangan warga Jabar untuk pergi ke daerah ini, daerah ini yang kemudian di negara tersebut menimbulkan penderitaan dan jumlahnya banyak,” katanya.
Masalah TPPO ini, kata Dedi, harus ditangani secara serius, karena jumlahnya relatif banyak dan Pemerintah selalu kebagian memulangkan warga yang sudah menjadi korban.
Awal Mula Jadi Koran TPPO: Rizki Nur Fadhilah Dapat Tawaran Main Bola di Medan
Rizki Nur Fadhilah remaja asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), setelah menerima tawaran kontrak untuk bermain sepak bola di klub profesional asal Medan.
Namun rupanya tawaran kontrak tersebut ternyata palsu.
Di mana bukannya dibawa ke Medan, Fadhil justru dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai "penipu" dengan modus platform percintaan.
"Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan selama satu tahun. Lalu dijemput ke sini pakai travel, terus dibawa ke Jakarta. Tapi di Jakarta, bukannya ke Medan, malah ke Malaysia. Sebelum akhirnya ke Kamboja," ujar Ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42) pada Selasa (18/11/2025).
Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Patung Soekarno Miring, Bagian Kepala Teleng Dihantam Tenda Kini Dicopot |
|
|---|
| Reaksi Hakim Khamonzaro Kabar 3 Pelaku Pembakaran Rumahnya Ditangkap Polisi, 1 Sopir Hakim |
|
|---|
| Modus 3 Pelaku Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro, Satu di Antara Pelaku Sopir Hakim |
|
|---|
| NASIB AKBP Rossa Purba Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK Diduga Halangi Pemeriksaan Bobby Nasution |
|
|---|
| INI PENYEBAB Media Twitter Atau X Tak Bisa Diakses Malam Ini, Simak Ini Solusinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kiper-bogor-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.