Berita Viral

Disindir PSI soal Nenek-nenek Puluhan Tahun Jabat Ketum Partai, PDIP: Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli membalas sindiran Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali

Editor: AbdiTumanggor
kolase istimewa
SALING SINDIR: Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli membalas sindiran Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali soal sosok nenek-nenek puluhan tahun masih menjabat ketua umum (ketum) partai. Guntur lantas mengungkit sikap Jokowi yang menyatakan ingin pulang ke Solo, Jawa Tengah, usai lengser dari kursi kepala negara untuk momong cucu. (Kolase Istimewa) 

Politikus PSI dan PSIP Saling Sindiri:

Ringkasan Berita:
  • PSI Sebut Ada Nenek-nenek Jabat Puluhan Tahun Ketum Partai
  • PDIP Sebut Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri
  • Politikus PDI Ungkit Sikap Jokowi yang Ingin Pulang ke Solo
  • Ketua Harian PSI Heran Ada yang Minta Jokowi Menyudahi Kegiatan politik Usai Tak Menjabat Presiden

 

TRIBUN-MEDAN.COM - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli membalas sindiran Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali soal sosok nenek-nenek puluhan tahun masih menjabat ketua umum (ketum) partai.

Guntur lantas mengungkit sikap Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan ingin pulang ke Solo, Jawa Tengah, usai lengser dari kursi kepala negara untuk momong cucu.

"Yang bilang mau pulang ke Solo, pensiun, jadi rakyat biasa, momong cucu itu Jokowi sendiri, tidak ada yang nyuruh-nyuruh dia," ujar Guntur, Minggu (23/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

Namun, menurut Guntur, ternyata Jokowi masih ikut campur atau cawe-cawe di politik.

"Jadi kalau saat ini dia masih cawe-cawe di politik, kemudian disindir-sindir, itu karena Jokowi menjilat ludahnya sendiri," sambungnya.

Menurut Guntur, sebutan nenek-nenek kepada perempuan yang masih kuat sebenarnya adalah penghinaan.

Dia menduga Jokowi dan Ahmad Ali sakit hati terhadap sosok perempuan yang menolak jabatan presiden tiga periode.

"Sebutan nenek-nenek pada seorang perempuan yang masih kuat secara fisik, psikis, dan pikiran sebenarnya bentuk penghinaan pada perempuan.

Tapi mungkin Ahmad Ali dan Jokowi masih sakit hati pada perempuan yang dihina nenek-nenek itu karena menolak tiga periode.

Padahal sudah memberikan dukungan sejak dari wali kota, gubernur, dan presiden," jelas Guntur.

Baca juga: JOKOWI Dituding Masih Cawe-cawe, Sindiran Ahmad Ali: Ada Nenek-nenek Puluhan Tahun Jadi Ketua Partai

Baca juga: JOKOWI Bakal Turun Lagi di Pileg 2029 demi Menangkan PSI, Ahmad Ali Yakin Kalahkan NasDem

Ahmad Ali sindir sosok yang puluhan tahun menjabat ketua parpol

Sebelumnya, Ketua Harian PSI Ahmad Ali heran kenapa Jokowi diminta publik untuk menyudahi kegiatan politik usai lengser dari kursi kepala negara. 

"Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki. Tapi ketika dia melawan, dia disuruh, 'Pak Jokowi harus jadi negarawan'. Terus ketika dia bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat'. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai," ujar Ali.

Hal tersebut Ali sampaikan usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepualuan Riau (Kepri), Sabtu (22/11/2025) malam.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved