PDI Perjuangan Sumut

Negara Defisit, Petani Samosir Bersyukur Ketua DPD PDIP Sumut Bisa Bawa 6 Ton Benih Jagung Pioner 32

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon, MM (tengah), menabur benih jagung bersama petani di Desa Sait Nihuta

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon, MM (tengah), menabur benih jagung bersama petani di Desa Sait Nihuta, Kecamatan Pangururan, Samosir, Minggu (5/10/2025). Kegiatan Bhakti Tani ini menjadi wujud nyata apresiasi terhadap petani sebagai penjaga pangan bangsa, sekaligus perayaan semangat Marhaen di Hari Tani Nasional 2025. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Di antara hamparan tanah merah Lumban Godang, Sait Nihuta, Minggu (5/9/2025) sore itu udara terasa hangat bukan hanya karena sinar matahari, tapi juga oleh senyum petani yang menyambut kedatangan Drs. Rapidin Simbolon, MM.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut yang juga Anggota DPR RI Komisi VI itu datang bukan sekadar membawa benih jagung  ia membawa harapan.

“Sudah lama kami menunggu pemimpin yang benar-benar turun ke tanah, yang mengerti bagaimana susahnya kami menanam dan mendapatkan benih jagung,” ujar Jamulia Naibaho, pemilik lahan tempat berlangsungnya kegiatan Bhakti Tani, Minggu (5/10/2025).

Rapidin tidak datang dengan pidato panjang. Ia menapaki pematang, menunduk, dan menabur benih bersama petani.

“Benih ini bukan sekadar untuk panen, tapi untuk kedaulatan pangan kita,” katanya, menegaskan nilai-nilai Marhaen yang diajarkan Bung Karno berdiri di atas kaki sendiri, kuat dari hasil kerja tangan sendiri,"ucapnya.

Program Bhakti Tani yang digagas DPD PDI Perjuangan Sumut ini menjadi simbol penghormatan bagi para petani, tulang punggung bangsa yang tak pernah lelah menjaga perut Indonesia tetap kenyang.

Dalam kesempatan itu, Rapidin membagikan Ratusan kilogram benih jagung kepada petani Samosir bagian dari total 6 ton yang akan disebar ke sepuluh kabupaten dan kota di Sumatera Utara.

“Rapidin bukan hanya memberi benih, tapi juga semangat. Kami tau saat ini keuangan negara sangat defisit, sehingga tidak akan ada bantuan dari Pusat. ” kata seorang petani muda. 

“Beliau datang ke ladang kami, menepuk bahu kami, itu sudah cukup membuat kami merasa dihargai, apalagi ditambah dengan bantuan benih jagung dari PDI Perjuangan,"tambahnya lagi.

Di ujung kegiatan, doa bersama dipanjatkan.

Petani dan pemimpin berdiri sejajar, menatap langit Samosir yang mulai jingga.

Dari tanah inilah, benih perubahan itu ditanam dengan gotong royong, dengan cinta tanah air, dengan semangat Marhaen yang tak pernah padam.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved