PDI Perjuangan Sumut

Dorong Petani Palipi Tanam Komoditas Pendamping, Ketua PDIP Sumut Bantu Benih Jagung P32 

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon MM, menyerahkan benih jagung Pioner P32 Singa kepada petani di Desa Urat.

Editor: Arjuna Bakkara
Arjuna Bakkara
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Drs. Rapidin Simbolon MM, menyerahkan benih jagung Pioner P32 Singa kepada petani di Desa Urat II, Kecamatan Palipi, Samosir, Selasa (7/10/2025). Program Bhakti Tani ini digelar untuk mendorong penanaman komoditas pendamping beras dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2025. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Dalam udara sejuk pagi di Desa Urat II, Kecamatan Palipi, deretan karung berisi benih jagung Pioner P32 Singa tampak tersusun rapi di tengah perladangan.

Di hadapan para petani, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara sekaligus Anggota DPR RI Komisi VII, Drs. Rapidin Simbolon, MM, membuka rangkaian Program Bhakti Tani dalam peringatan Hari Tani Nasional 2025.

Program ini menjadi bagian dari gerakan partai mendorong masyarakat menanam komoditas pendamping beras seperti jagung, singkong, dan ubi kayu sebagai strategi ketahanan pangan nasional.

“Petani harus berani keluar dari ketergantungan pada beras. Kita dorong jagung menjadi tumpuan ekonomi baru,” ujar Rapidin, mantan Bupati Samosir, di sela acara, Selasa (7/10/2025).

Sebelumnya, pembagian benih jagung P32 juga telah dilakukan di Kecamatan Simanindo dan Ronggurnihuta, serta Pangururan.

Total, DPD PDIP Sumut menyiapkan 7 ton benih jagung untuk dibagikan kepada petani di 10 kabupaten/kota, dengan target lahan tanam mencapai sekitar 400 hektare termasuk kepulauan Nias.

Rapidin memastikan, distribusi benih ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari pendampingan berkelanjutan.

Dorong Petani Palipi Tanam Komoditas Pendamping, PDIP Sumut Bagikan Benih Jagung P32 
Dorong Petani Palipi Tanam Komoditas Pendamping, PDIP Sumut Bagikan Benih Jagung P32 

“Kami akan memantau mulai dari penanaman hingga panen. Petani tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri,” ujarnya.

Dengan kebutuhan benih 15 kilogram per hektare, program ini diperkirakan mampu menghasilkan 2.400 ton jagung kering siap jual.

Jika dikalkulasikan dengan harga rata-rata Rp6.000 per kilogram, hasil panen dapat mencapai Rp14,4 miliar belum termasuk dampak ekonomi turunan dari geliat pertanian di desa.

Ucapan terima kasih datang dari para petani, seperti boru Manik dari Kecamatan Simanindo dan boru Hutajulu dari Ronggurnihuta. “

Kami merasa diperhatikan. Semoga bantuan ini terus berlanjut,” kata boru Manik, disambut tepuk tangan warga.

Menurutnya, program Bhakti Tani PDIP Sumut ini menjadi simbol kembalinya politik ke akar tanah di ladang, di lumpur, di tangan petani yang menanam masa depan bangsa.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved