Berita Viral

Klarifikasi Keluarga Pasien Buka Masker Dokter di RSUD Sekayu: Bayar Kamar VIP Seperti BPJS

Menanggapi kejadian tersebut, pihak keluarga pasien, yang diwakili oleh Ismet Syaputra, akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi.

Instagram/mimin sekayu
PAKSA DOKTER : Tangkapan layar video berdurasi 41 detik yang menampilkan insiden di ruang perawatan RSUD Sekayu. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penjelasan keluarga pasien paksa buka masker hingga caci maki dokter, sebut bayar kamar VIP seperti BPJS.

Sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan bernama dr. Syahpri Putra Wangsa, dimarahi dan dipaksa melepas masker oleh keluarga pasien, menjadi viral di media sosial.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak keluarga pasien, yang diwakili oleh Ismet Syaputra, akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi.

Ismet menyampaikan rasa kecewanya karena ibunya, yang tengah dirawat di RSUD Sekayu, harus menunggu hingga empat hari sebelum mendapatkan penanganan dari dokter, meskipun sudah ditempatkan di ruang VIP dengan harapan mendapat pelayanan yang lebih cepat.

“Kami datang hari Jumat, rujukan dari Klinik Smart Medica. Ibu saya dirawat karena diabetes komplikasi. Kondisinya membaik, sadar, demam turun, gula darah stabil setelah dirawat di RSUD Sekayu. Tapi kami diminta menunggu dokter sampai hari Selasa,” ujar Ismet, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, pelayanan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

RESPONS KELUARGA PASIEN - Keluarga pasien turut buka suara terkait insiden ketegangan dengan Dokter Syahpri Putra Wangsa di RSUD Sekayu. (Tangkapan layar YouTube MCM Net Channel dan Istimewa).
RESPONS KELUARGA PASIEN - Keluarga pasien turut buka suara terkait insiden ketegangan dengan Dokter Syahpri Putra Wangsa di RSUD Sekayu. (Tangkapan layar YouTube MCM Net Channel dan Istimewa). (Tangkapan layar YouTube MCM Net Channel dan Istimewa)

Ingin pelayanan VIP yang diterima sama seperti pelayanan BPJS. 

“Kami memilih pelayanan umum atau VIP karena ingin pelayanan maksimal. Kalau dokter tidak ada saat akhir pekan, apa bedanya dengan BPJS. Sedangkan VIP saja seperti ini,” ungkapnya.

Kekecewaan Ismet bertambah ketika mengetahui hasil pemeriksaan dahak ibunya yang ia klaim sudah tersedia sejak Sabtu, namun baru dicek pada Selasa.

Saat menanyakan tindak lanjut perawatan, ia mengaku hanya mendapat jawaban untuk bersabar.

“Bagaimana saya bisa bersabar melihat ibu saya terbaring sakit. Saya tersulut emosi dan meminta dokter melepas masker untuk memastikan beliau benar dokter atau bukan,” ungkap Ismet.

Ismet menilai, pengalaman ini menjadi catatan penting bagi pihak rumah sakit agar pasien VIP benar-benar mendapat pelayanan sesuai harapan. 

Baca juga: Sosok Dokter Syahpri Putra Wangsa, Dipaksa Keluarga Pasien Buka Masker hingga di Caci Maki

"Kalau statusnya VIP, mestinya penanganan dan fasilitasnya juga maksimal, bukan malah menunggu berhari-hari,” ungkapnya.

Sementara itu, dr Syahpri, mengatakan situasi mulai memanas saat ia hendak memasuki ruangan perawatan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved