Polres Labuhanbatu

Di Antara Lantunan Azan dan Lonceng Gereja, Polwan Polres Labuhanbatu Bakti Religi

Personel Polres Labuhanbatu menyerahkan bantuan alat kebersihan kepada pengurus gereja dan masjid dalam rangka Maulid Nabi

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Personel Polres Labuhanbatu menyerahkan bantuan alat kebersihan kepada pengurus gereja dan masjid dalam rangka Maulid Nabi dan Hari Jadi Polwan ke-77, Sabtu (23/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, LABUHANBATU-Di pagi yang belum betul-betul terang, seorang ibu berseragam cokelat tua menyodorkan alat pel lantai kepada seorang takmir masjid.

Di halaman Masjid Patma Hasanah, Jalan Cut Nyak Dien, aroma sabun pembersih dan tanah basah bertemu dalam udara yang lembap. Tak jauh dari sana, suara lonceng gereja GBKP di Jalan D.I. Panjaitan masih membekas di antara dedaunan yang berguguran.

Sabtu (23/8/2025), Polres Labuhanbatu tidak datang membawa surat tilang atau kawat berduri. Mereka datang membawa sapu, pel, dan serbet kebersihan.

Memperingati dua momentum sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Jadi ke-77 Polisi Wanita Republik Indonesia para polisi wanita bersama jajaran Polres Labuhanbatu memilih jalan sunyi  membersihkan rumah ibadah.

Ada tiga titik kegiatan Masjid Al-Iman di lingkungan Polres sendiri, Masjid Patma Hasanah, dan Gereja GBKP Rantau Utara.

Kepada setiap pengurus rumah ibadah, alat-alat kebersihan diserahkan tanpa banyak seremoni.

Tidak ada panggung, tidak ada mikrofon. Hanya seragam, senyum, dan sapaan hangat yang kadang pelan, kadang canggung.

"Ini bukan sekadar simbolik," kata IPTU Arwin, Plt. Kasi Humas Polres Labuhanbatu, kepada wartawan. Ia berdiri di bawah rindang pohon mangga yang hampir matang. “Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat. Ini bagian dari rasa syukur dan kepedulian kami.”

Kegiatan itu bukan sekadar aksi sosial. Dalam diam yang tertata, polisi mengupayakan makna yang lebih dalam dari sebuah peringatan.

Membersihkan tempat ibadah adalah membersihkan ruang batin.

Membangun kedekatan adalah membangun kembali jembatan yang kadang terlupakan oleh kesibukan birokrasi dan batas seragam.

AKBP Choky Sentosa Meliala, Kapolres Labuhanbatu, yang diwakili oleh IPTU Arwin, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian peringatan yang menyentuh akar.

“Kami ingin kegiatan ini memberi manfaat nyata. Agar rumah ibadah, tempat semua orang memohon dan berharap, tetap nyaman dan bersih.”

Satu per satu, alat-alat kebersihan itu diterima. Tidak ada yang ditinggal begitu saja. Dan ketika para polisi pamit, hanya satu yang tersisa suara sapu yang menyapu lantai ubin, dan doa-doa yang diam-diam mengalir dari hati yang tak mengenal seragam.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved