Polda Sumut

Kericuhan Warnai Aksi Unjuk Rasa di DPRD Sumut, Sejumlah Polisi Terluka

Sejumlah personel polisi terluka saat pengamanan aksi unjuk rasa di depan DPRD Sumut, Selasa (26/8/2025).

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Sejumlah personel polisi terluka saat pengamanan aksi unjuk rasa di depan DPRD Sumut, Selasa (26/8/2025). Mereka antara lain Bripda Rio William Silalahi, Bripda Rikoanan, Bripda Royanto Hutasoit, Ipda Hesti Hutajulu, Brigadir Anwar, dan Bripda Daniel Silitonga 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Suasana di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Selasa siang (26/8/2025), semula diwarnai orasi dan nyanyian. 

Ratusan massa dari berbagai elemen menyuarakan tuntutan soal penghapusan tunjangan mewah anggota DPR serta penyesuaian gaji pejabat sesuai upah minimum. Namun tak berselang lama, dinamika di lapangan berubah.

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa mulai mendorong pagar gerbang DPRD dengan tambang yang diikatkan ke besi pagar.

Aksi itu mengundang reaksi petugas yang sejak pagi membentuk barisan pengamanan di depan gedung wakil rakyat itu. Bentrokan pun tak terhindarkan.

Sejumlah peserta aksi terlihat melemparkan batu dan petasan ke arah aparat. Sebagian lainnya berusaha mendekati kendaraan taktis water cannon milik kepolisian.

Aparat yang diterjunkan dari Polda Sumut dan Polrestabes Medan tetap membentuk formasi pengamanan, lengkap dengan perlengkapan anti huru-hara.

Meski pendekatan persuasif menjadi prinsip awal, situasi yang kian tegang membuat aparat harus bertindak untuk membubarkan kerumunan.

Dalam proses pengamanan itu, sejumlah personel kepolisian mengalami luka.

Bripda Rio William Rapmagabe Silalahi dari Dit Samapta Polda Sumut mengalami cedera di tangan kirinya setelah tertimpa massa.

Bripda Rikoanan luka di kaki dan kepala akibat tertimpa pagar yang roboh dan sempat dikeroyok. Sementara Bripda Royanto Hutasoit menderita luka robek di kepala dekat telinga, dan harus menjalani jahitan.

Dari Polrestabes Medan, Ipda Hesti Hutajulu dilaporkan jatuh ke arah ban terbakar yang dilempar ke tengah jalan.

Brigadir Anwar mengalami luka di lutut akibat terkena lemparan batu, dan Bripda Daniel Silitonga terluka di pipi karena terkena bambu.

Polda Sumut menyatakan seluruh personel yang terluka telah mendapat perawatan di RS Bhayangkara dan beberapa fasilitas medis lainnya.

“Kami menghargai kebebasan berpendapat. Tapi kami juga berkewajiban menjaga keselamatan semua pihak, termasuk warga dan personel di lapangan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan.

Ia menambahkan, pendekatan persuasif tetap menjadi pedoman dalam menangani setiap aksi massa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved