Walubi Akui Peran Besar Pemko Siantar Jaga Toleransi, Mulai dari Pendidikan Hingga Pendirian Vihara

Walubi Akui Peran Besar Pemko Siantar Jaga Toleransi, Mulai dari Pendidikan Hingga Pendirian Vihara

Editor: Aisyah Sumardi
TRIBUNMEDAN/HO
Walubi Akui Peran Besar Pemko Siantar Jaga Toleransi, Mulai dari Pendidikan Hingga Pendirian Vihara 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pengurus DPD Walubi mengapresiasi peran Pemko Pematangsiantar yang konsisten menjaga Indeks Kota Toleransi (IKT) Kota Pematangsiantar. Kendati umat Buddha mengisi persentase kecil (4,3 persen) di Kota Pematangsiantar, toleransi tersebut tetap dirasakan. 

UKYUIIIIO
Walubi Akui Peran Besar Pemko Siantar Jaga Toleransi, Mulai dari Pendidikan Hingga Pendirian Vihara

Sekretaris DPD Walubi Kota Pematangsiantar, Chandra menyebut bahwa kesinambungan dalam toleransi di Kota Pematangsiantar terus dijaga Wali Kota Wesly Silalahi SH MKn.

Perhatian Pemko Pematangsiantar kepada umat Buddha terlihat dari andil pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya sekolah-sekolah buddhist yang ada di Kota Pematangsiantar.

GIKGUIK
Walubi Akui Peran Besar Pemko Siantar Jaga Toleransi, Mulai dari Pendidikan Hingga Pendirian Vihara

“Sekolah-sekolah Buddhist mendapat perhatian yang cukup tinggi dari pemerintah. Banyak lah bantuan dari pemerintah. Saya sendiri juga aktif di Yayasan Avalokitesvara - Manjusri merasakan betul lah peran dari pemerintah,” kata Chandra. 

Chandra juga menyebut bahwa Pemko Pematangsiantar pada tahun 2025 sangat mendukung hadirnya rumah ibadah umat Buddha yang baru, yakni Vihara Sakyamula yang berada di Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

 

“Yang baru diresmikan ini juga Bapak Wali Kota Wesly Silalahi bahkan ikut menandatangani prasasti. Ini adalah salah satu vihara dengan luas area terbesar dan menjadi rumah retreat Buddha,” pungkasnya. 

Chandra menyampaikan bahwa perhatian Pemko Pematangsiantar lainnya terasa dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan, perizinan, sampai kegiatan hari besar keagamaan. 

 

“Sampai saat ini, toleransi di Kota Pematangsiantar tidak ada gangguan. Kenyamanan beribadah semua umat beragama terus terjaga, atau zero kasus intoleran di Siantar sejauh ini,” kata Chandra. 

 

Chandra mengapungkan harapannya agar Kota Pematangsiantar yang sebelumnya bertengger di peringkat kelima Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2024 bisa bisa meraih posisi tiga besar di tahun mendatang

“Kalau masuk ke dalam tiga besar Indeks Kota Toleran, saya rasa Kota Pematangsiantar, layak berada di dalamnya,” kata Chandra.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved