Sumut Terkini

Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Dairi Minta Kaum Marhaen Masuk ke Pengurusan DPD Hingga DPC

Bahkan, Benpa menyinggung beberapa pengurus di PDI Perjuangan yang kebanyakan berasal dari keluarga yang terpandang.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Benpa Nababan, Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi saat dikonfirmasi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Benpa yang merupakan kader PDI Perjuangan sejak lama berharap dalam penjaringan kepengurusan ini dapat memasukkan kaum Marhaen di kepengurusan DPD atau DPC. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG- Penjaringan kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di seluruh Indonesia masih berlangsung. Termasuk dalam penjaringan kepengurusan di Sumatera Utara dan Kabupaten Dairi, Kamis (11/9/2025).

Terkait hal itu, Benpa Nababan selaku mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi memberikan masukan dalam proses penjaringan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Benpa berharap dalam proses penjaringan kali ini memasukkan kaum Marhaen, yang selama ini menjadi jati diri dari PDI Perjuangan.

"Saya melihat saat ini banyak kader - kader yang pro terhadap kaum marhaen, yang tidak menjadi pengurus di DPD maupun DPC. Mereka menjadi terpinggirkan. Padahal itu merupakan jati diri kita sebagai kader PDI Perjuangan," ujarnya.

Dirinya menceritakan saat menjadi kader madya, dimana saat itu dirinya ditugaskan ke rumah warga kurang mampu di Desa Tanjung Beringin, Kabupaten Langkat.

Saat itu, dirinya diharuskan untuk melihat bagaimana kondisi warga yang kurang mampu, dan ikut merasakan penderitaan yang mereka alami.

"Saya waktu itu diletakkan di Tanjung Beringin, untuk melihat langsung bagaimana keluhan mereka. Mulai dari tidak ada KTP, KK dan sebagainya. Kemudian saya tanya, ada berapa kepala keluarga kalian satu rumah? Kemudian di jawab mereka, kami ada 4 kepala keluarga di satu rumah. Nah ini jadi satu garis kemiskinan di Indonesia, " jelasnya.

"Nah itu kan tidak terdengar oleh pejabat lain. Hanya PDI Perjuangan yang mendengarnya. Tapi ya itu di zaman dulu. Sekarang sudah tidak ada lagi, " tambahnya.

Sehingga, tujuan dari pendirian PDI Perjuangan sudah tidak sesuai dengan kondisi di zaman sekarang.

Bahkan, Benpa menyinggung beberapa pengurus di PDI Perjuangan yang kebanyakan berasal dari keluarga yang terpandang.

"Mungkin bapaknya pejabat sehingga bisa menjadi pengurus. Sehingga mereka sudah tidak perduli lagi dengan masyarakat kebawah. Penerapan sila ke 5 Pancasila tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini juga sudah tidak ada, " tegasnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Dairi selama 3 periode itu pun juga sempat menyorot kasus yang sempat menyeret Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dimana banyak kader yang tidak ikut merasa tersakiti.

"Hanya beberapa kader senior lah yang ikut bergerak. Sementara kader atau pengurus lainnya tidak ikut bergerak. Mereka lebih sibuk posting jalan - jalan, makan di restoran, pamer kekayaan. Tidak ada lagi rasa kebersamaan itu, " ungkapnya.

Benpa pun berharap, dalam penjaringan di pengurus yang sedang berlangsung, ada kaum Marhaen yang selama ini sudah berjuang dalam membantu masyarakat kurang mampu, menjadi penyambung lidah di PDI Perjuangan.

"Maunya di struktur kepengurusan ini ntah dimana posisi mereka, sehingga banyak kader marhaen seperti Pospera, GMNI, BMI, mereka dimasukkan lah ke pengurusan. Jangan hanya karena kaya bapaknya, dimasukkan ke pengurusan, " tutup Benpa.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved