Buka Jalur Alternatif Karo – Deliserdang, Dua Pejabat Pemkab Bertemu di Desa Liang Pematang

Soal lahan ia pun sempat bertanya apakah bisa ikhlas apabila ada lahan yang dihibahkan.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/NASRUL
ILUSTRASI - Panit I Unit Lantas Polsek Berastagi Ipda Juahta Perangin-Angin, melakukan pengaturan lalulintas di kawasan Tugu Perjuangan, Berastagi, Minggu (6/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Pemkab Deliserdang dan Pemkab Karo memulai berkolaborasi membangun jalan penghubung antar dua kabupaten. Karena bertetanggaan, masing-masing Pemkab pun berniat menyatukan jalan yang ada. Titiknya berada di Desa Liang Pematang Kecamatan STM Hulu, Deliserdang, tembus ke Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe, Karo.

Sebagai bentuk keseriusan, kedua belah pihak pun sudah sempat bertemu di Desa Pematang Liang, Jumat (12/9/2025). Pada acara silaturahmi itu, dari Pemkab Deliserdang dihadiri Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo sementara dari Pemkab Karo hadir langsung Bupati Karo, dr Antonius Ginting SpOG. Saat itu hadir juga beberapa perwakilan tokoh masyarakat setempat.

"Inilah jalan penghubung Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Tanah Karo tembus ke Desa Barus Jahe. Dengan tangan dingin ini, kami rasa semangat kita semua ini bisa berjalan. Tidak pun tahun ini, secara finalisasinya mungkin berjalan di tahun 2026," ucap Lom-Lom Suwondo.

Lom Lom mengajak seluruh masyarakat Kecamatan STM Hulu untuk mendukung penuh pembukaan jalan penghubung tersebut. Mereka hadir ke tempat itu sengaja untuk membuka jalur alternatif, sebuah akses yang menyatukan tali persaudaraan dan silaturahmi antara Deliserdang dan Karo. Ia berkeyakinan, akan ada banyak dampak positif ketika jalur tersebut disatukan.

Baca juga: Lalulintas Berastagi Padat di Libur Akhir Pekan Ini, Polisi Sempat Alihkan ke Jalur Alternatif

"Apabila akses jalan Desa Liang Pematang - Barus Jahe yang selama ini buntu maka cara berpikir kita pun akan buntu. Bila ini terbuka, maka ini pintu gerbang masuknya masyarakat dari Kabupaten Tanah Karo ke Deliserdang dan akan memberi multi efek kepada semua lapisan masyarakat di dua kabupaten ini," kata Lom Lom.

Diakui Lom Lom, ada dua indikator utama dalam pembangunan jalan penghubung tersebut. Pertama, masalah biaya pembangunan. Untuk hal ini, jawabannya adalah biaya akan ditanggungjawabi oleh kedua Pemkab, kemudian pemerintah provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Pusat.

Untuk indikator kedua, masalah pembebasan lahan. Untuk masalah ini dibutuhkan peran serta masyarakat. Ia hanya berharap niat baik ini bisa berjalan lancar ke depannya. Soal lahan ia pun sempat bertanya apakah bisa ikhlas apabila ada lahan yang dihibahkan.

"Saya tanya ibu-ibu setuju, ibu-ibu ikhlas lahan jalan dihibahkan untuk anak-cucu kita ke depan di Desa Liang Pematang ini?" tanya Lom Lom.

Saat itu masyarakat pun langsung menyebut ikhlas. Jawaban masyarakat itu pun langsung dipuji Lom Lom. Bila pembangunan jalan penghubung antar dua kabupaten tersebut terwujud, maka itu akan menjadi sebuah sejarah.

Sementara Bupati Karo, Antonius Ginting menyambut baik rencana pembukaan jalan alternatif tersebut.

"Ayo kita segerakan dan ini tidak ada beratnya asal kita sama-sama, pasti bisa saya. Dengan penuh rasa hormat dan bangga beserta membawa salam seluruh masyarakat Tanah Karo untuk masyarakat Kabupaten Deliserdang, khususnya Desa Liang Pematang, mudah-mudahan ini bisa segera terealisasi agar memudahkan keluarga untuk berkunjung ke Kabupaten Tanah Karo," kata Antonius.

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved