Sumut Terkini

Modus Lowongan Kerja Palsu, PT PP Indrapura Sebut Belum ada Melakukan Rekrutmen

Lanjutnya, ZS diduga merupakan penipu dan telah menggunakan nama perusahaan tanpa izin.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Puluhan masyarakat menggerebek rumah ZS yang mengaku sebagai petugas rekrutmen PT PP Presisi jalan tol. Ratusan korban mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 5 juta. 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- PT PP Presisi angkat suara dalam kasus dugaan penipuan bermodus lowongan kerja lapangan yang dilakukan diduga oleh ZS warga Sidomukti, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.

Melalui General Manager PT PP Indrapura, Yus Yusuf memastikan tidak ada membuka lowongan pekerjaan, baik lapangan maupun staff kantor.

"Kami sudah beberapa kali menemukan hal seperti ini, dan kami sudah pastikan kami belum ada membuka lowongan pekerjaan, terlebih pekerjaan itu harus memungut biaya," kata Yus melalui pesan telepon dengan Tribun-medan.com, Senin (3/11/2025).

Lanjutnya, ZS diduga merupakan penipu dan telah menggunakan nama perusahaan tanpa izin.

"Soal nama Bu Suci itu, memang rekan kerja saya. Tapi dia sudah tidak menjabat lagi disini, dan dipastikan memang itu bukan dia," ungkapnya.

Yus juga membeberkan bahwa, PT PP belum memiliki kegiatan pembangunan jalan tol trans Sumatera, khususnya Sumatera Utara.

"Objek pekerjaannya juga belum ada, memang ada tender, tapi belum ada pemenangnya, dan tidak bisa dipastikan PT PP pemenangnya, ada beberapa perusahaan lainnya yang mengikuti tender," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat tidak mudah di iming-imingi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk meminta uang agar dapat bekerja di proyek pembangunan jalan tol.

"Kami berharap masyarakat bijak, karena kami membuka lowongan pekerjaan tidak ada iming-iming uang. Kami murni dari kemampuan dan skill para pelamar. Bila ada yang minta-minta uang itu, dipastikan itu bukan bagian dari kami, dan bisa saja penipuan," pungkasnya.

Puluhan warga menggerebek yang rumah ZS yang mengaku sebagai petugas rekrutmen PT PP Presisi jalan tol. Korban mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 5 juta.
Puluhan warga menggerebek yang rumah ZS yang mengaku sebagai petugas rekrutmen PT PP Presisi jalan tol. Korban mengalami kerugian bervariasi, mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 5 juta. (TRIBUN MEDAN/ALIF)
Puluhan warga di Kisaran geruduk rumah seorang pria berinisial ZS di Jalan Ikan Arwana, Sidomukti, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Senin (3/11/2025).
ZS diduga mengutip uang untuk menjanjikan masyarakat agar dapat bekerja di PT PP Presisi dalam pembangunan jalan tol Kisaran-Rantauprapat.
Menurut Iyan, salah satu korban, jumlah uang yang diminta oleh ZS bervariasi.
Mulai dari Rp 800 ribu, hingga Rp 5 juta.
"Saya sendiri kena Rp 1,2 juta, yang lain bervariasi. Mulai Rp 800 ribu, ada juga yang sampai Rp 4 - 5 Jutaan," ujar Iyan.
Katanya, diperkirakan ada 300 orang yang menjadi korban ZS yang dijanjikan pekerjaan yang berbeda-beda.
"Kalau saya katanya kerja lapangan, ada yang supir, ada juga yang katanya admin gudang," ungkapnya.
Ia berharap, uang yang sudah disetor tersebut bisa dikembalikan dan dapat dipergunakan sebagai keperluan keluarga.
"Kalau bisa ya dipulangkan. Uang segitu bukan sedikit, bisa buat beli beras dan keperluan keluarga saya. Enak saja mau dimakannya," kata Iyan.

Baca juga: Respons Kapolda Irjen Krisno, Motif Asmara Anak Buahnya Rudapaksa dan Habisi Nyawa Dosen

Baca juga: Wisatawan Kesal Makan Seafood di Labuan Bajo Sampai Rp 16 Juta, Penjual Sudah Kasih Diskon

Baca juga: Sinopsis Ipar Adalah Maut The Series di MDTV dan Netflix, Ini Linknya

Nurul Huda, salah seorang korban mengaku menjadi korban setelah diiming-imingi oleh pelaku ZS menjadi supir mobil dalam pembangunan ruas tol Kisaran - Rantauprapat.
"Dia bilang dia orang tol. Dia menjanjikan kami pekerjaan, saya dijanjikan sebagai supir, dengan gaji Rp 4 juta. Mereka membuat surat dan dituliskan bahwa disitu ada tertera gajinya," ungkap Nurul Huda, Senin (3/11/2025).
Katanya, disurat tersebut tertulis nama seorang wanita Suci Dewi Cahyani yang disebut sebagai pejabat di PT PP Presisi.
"Dia buat disitu kaya surat perjanjian pekerjaan, ada nama Suci Dewi Cahyani sebagai petinggi katanya. Kami sempat dikumpulkan di salah satu cafe, dan kami Kami dijanjikan ada pekerjaan supir, lapangan, admin dan mekanik," ungkapnya.
Ia berharap, uang yang sudah disetorkan tersebut segera dipulangkan dan dapat digunakannya sebagai kebutuhan keluarga.
"Kalau uang saya rugi cuma Rp 870 ribu, tapi banyak pekerjaan saya tolak gara-gara dijanjikannya pekerjaan ini," pungkasnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved