Berita Medan
Anggota DPRD Sumut Hasyim Dorong Pemko Medan Prioritaskan Penanganan Banjir
Ia meminta agar Pemko Medan menertibkan seluruh bangunan tersebut secara masif dan tanpa tebang pilih.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Banjir masih jadi masalah di kota Medan. Tiap musim penghujan, sejumlah kawasan teredam.
Anggota DPRD Sumatera Utara Hasyim meminta agar pemerintah kota Medan melakukan mitigasi, salah satunya dengan pengorekan sedimentasi sungai.
Khususnya di kawasan Medan Utara seperti Kecamatan Belawan.
Hasyim mengatakan selain luapan sungai, banjir diperparah bila air pasang naik.
Menurut Hasyim, persoalan banjir tidak bisa lagi ditangani secara parsial, melainkan harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
Ia menilai langkah utama yang harus segera dilakukan adalah normalisasi sungai secara maksimal dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
"Normalisasi dan pengerukan sungai mesti dilakukan secara terencana. Pemerintah Kota Medan harus berkoordinasi dengan BBWS agar pekerjaan pengendalian banjir bisa optimal," ujar Hasyim dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).
Hasyim menegaskan, meskipun saat ini Pemko Medan tengah melakukan efisiensi anggaran, program pengendalian banjir tetap harus menjadi skala prioritas utama.
Bila dibutuhkan penggunaan anggaran multi years, hal itu sangat baik agar proyek besar seperti normalisasi sungai, pembangunan tanggul, dan perbaikan drainase dapat diselesaikan secara menyeluruh.
"Kalau harus dengan skema multi years silakan saja, yang penting hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Jangan sampai banjir menjadi bencana tahunan yang dibiarkan begitu saja," katanya.
Selain normalisasi sungai, Hasyim juga menyoroti banyaknya bangunan di jalur hijau dan bantaran sungai yang menghambat aliran air.
Ia meminta agar Pemko Medan menertibkan seluruh bangunan tersebut secara masif dan tanpa tebang pilih.
"Bangunan di jalur hijau harus ditertibkan semuanya, termasuk jika itu milik oknum pejabat. Kalau tidak tegas, upaya mengatasi banjir tidak akan maksimal," tegasnya.
Hasyim menambahkan, selain langkah teknis, pemerintah juga perlu memperkuat mitigasi banjir, yakni upaya pengurangan risiko sejak dini melalui perbaikan tata ruang, peningkatan drainase, pembangunan ruang terbuka hijau, serta edukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.
"Mitigasi itu penting, karena kalau hanya menunggu hujan deras baru sibuk, kita tidak akan pernah selesai menghadapi banjir,” ucapnya.
| Aksi Solidaritas untuk Tempo, Aktivis dan Jurnalis di Medan Serukan Kebebasan Pers |
|
|---|
| Lapangan Kerja Baru, Pemko Medan Gelar Job Fair, Rico: Target 50 Ribu Loker Termasuk Disabilitas |
|
|---|
| Peternak di Medan Dibina Penggunaan Mesin Tetas Unggas, DKP3 Dorong Produksi Bibit Lebih Efisien |
|
|---|
| Tempo Digugat Menteri Pertanian Rp 200 M, Jurnalis dan Aktivis Demo di Pusat Kota Medan |
|
|---|
| Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Semrawut, Material Berserakan Ganggu Pengendara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.