Liga Italia
Igor Tudor Dipecat, Juventus Merugi Bayar 464 Miliar untuk 2 Mantan Pelatih
Klub raksasa Italia Juventus dalam kondisi terpuruk saat ini. Setelah kekalahan Juventus atas Lazio di pekan ke 8
TRIBUN-MEDAN.com - Klub raksasa Italia Juventus dalam kondisi terpuruk saat ini.
Setelah kekalahan Juventus atas Lazio di pekan ke 8, pelatih Igor Tudor dipecat.
Tapi persoalan belum selesai. Juventus masih dirundung masalah
Klasemen Liga Italia
Selain performa tidak baik, kondisi keuanga pun merugi.
Diketahui, Manajemen Si Nyonya Tua resmi memberhentikan pelatih asal Kroasia tersebut pada Senin (27/10/2025).
Igor Tudor kehilangan jabatan hanya sehari pasca kekalahan Juventus di kandang Lazio pada pekan kedelapan Liga Italia.
I Bianconeri takluk 0-1 sehingga memperpanjang tren tak pernah menang dalam delapan laga beruntun.
Berbagai rekor buruk datang menyertai. Ancaman PHK pun harus dieksekusi.
Padahal pria 47 tahun itu baru tujuh bulan bertugas di balik kemudi.
Ia menggantikan Thiago Motta, yang dipecat klub pada Maret 2025 lalu.
Di bawah asuhan Tudor, Juve bangkit secara hebat dan memenuhi target akhir musim lalu untuk finis di zona Liga Champions.
Kinerja akhir musim yang apik memicu keputusan klub buat mengganjarnya dengan kontrak permanen dan pembaruan kerja sama hingga 2027.
Dalam klausul tersebut, Juve memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak setahun lagi.
Nahas, start positif di musim baru tidak mampu berlanjut secara konsisten.
Bianconeri terpaksa melakukan pemecatan keduanya dalam tujuh bulan terakhir.
Hal ini berefek buruk bagi keuangan klub.
Manajemen harus tetap menyetor duit ke rekening Motta dan Tudor meskipun keduanya sudah di-PHK.
Seperti halnya Tudor, kontrak Motta di atas kertas masih berlaku dua tahun ke depan.
Ikatannya baru benar-benar kedaluwarsa pada Juni 2027.
Dengan begitu, jika suatu saat klub resmi menunjuk pelatih baru untuk penerus Tudor, Juventus masih harus menggaji tiga pelatih sampai 2027!
Saat ini, Massimo Brambilla akan mengambil alih pekerjaan sementara sebagai caretaker.
Lantas, berapa duit yang mesti dikeluarkan?
Mari sedikit hitung-hitungan.
Tudor memiliki gaji kotor 5,5 juta euro per musim.
Tuttomercatoweb memperkirakan upah yang harus dibayarkan klub dalam sisa kontraknya adalah 8 juta euro.
Sementara itu, ongkos gaji buta untuk Motta mencapai 5,5 juta euro, plus sekitar 2-3 juta buat stafnya.
Sisa upah yang harus disetor buat Motta dan staf kira-kira 15-16 juta euro untuk durasi yang sama.
Kalau ditotal, upah yang mengalir ke dalam rekening dua mantan pelatih mereka sebesar 24 juta euro atau setara 464 miliar rupiah - nyaris setengah triliun!
Wajar apabila Bianconeri diprediksi sebisa mungkin bakal menghindari untuk merekrut pelatih baru yang berkaliber top dan bergaji mewah.
Sosok tersebut akan membebani keuangan klub lebih berat.
Sejauh ini sejumlah kandidat yang beredar di media adalah Luciano Spalletti, Roberto Mancini, hingga Raffaele Palladino.
Sejatinya ada solusi lain apabila Juventus ingin menghindari penyetoran gaji buta kepada Motta dan Tudor.
Klub harus menggelar diskusi dengan mereka guna mencapai kesepakatan pemutusan kontrak.
Akan tetapi, tetap ada pengorbanan finansial yang harus dilakukan manajemen.
Dengan mengakhiri ikatan di atas meja, Juve diklaim harus membayar kompensasi hingga 20 juta euro, beda-beda tipis dari total pengeluaran dua tahun ke depan.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber : Bolasport.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.