Timnas Indonesia
MEDIA Amerika Bongkar Kebusukan AFC yang Untungkan Arab Saudi dan Qatar, Rugikan Timnas Indonesia
Sebagian besar dukungan finansial berasal dari perusahaan-perusahaan Teluk, termasuk beIN Media Group milik Qatar
TRIBUN-MEDAN.com - Media asal Amerika Serikat, The Athletic membongkar kebusukan AFC selaku federasi tertinggi sepak bola Asia saat menyelenggarakan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia termasuk peserta ronde keempat yang dirugikan dari keputusan AFC tersebut.
Pasalnya, Timnas Indonesia mendapatkan jeda antar pertandingan selama 72 jam (3 hari).
Timnas Indonesia tidak sendirian. Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman juga diperlakukan yang sama.
Perlakuan berbeda ditunjukkan AFC kepada dua tuan rumah, Arab Saudi dan Qatar.
Baca juga: Update Klasemen Liga Italia, Napoli di Puncak Klasemen, AC Milan Gagal Menang Rawan Disalip AS Roma
Arab Saudi dan Qatar yang ditunjuk sebagai tuan rumah oleh AFC memperoleh jeda antar pertandingan selama enam hari.
Kerugian ini tercermin dari duel Qatar vs Uni Emirat Arab pada 11 Oktober 2025 di Doha.
Qatar melakukan dua pergantian pemain untuk pertandingan melawan UEA setelah bermain imbang 0-0 dengan Oman.
Sementara Uni Emirat Arab, yang mengalahkan Oman 2-1 tiga hari kemudian, melakukan enam pergantian pemain.
Waktu istirahat ini juga dikritik banyak pelatih, termasuk dari kubu Uni Emirat Arab dan Irak.
Baca juga: 50 Lagi Jadikan Cristiano Ronaldo Rekor Si Manusia 1000 Gol, Komentarnya Usai Ciptakan Gol ke-950
"Cara terbaik untuk menghadapi kompetisi ini adalah dengan memberikan jeda empat hari antar pertandingan," kata pelatih UEA, Olaroiu dikutip dari The Athletic soal kritiknya pada penyelenggaraan ronde keempat.
“Bukan suatu kebetulan bahwa tim di setiap grup dengan jeda enam hari lolos," ujar Pelatih Irak, Graham Arnold dikutip dari The Athletic.
Selain soal jeda antar pertandingan yang sangat menguntungkan, penunjukkan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah juga mengundang kontroversi.
AFC secara sepihak langsung mengumumkan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah dalam pernyataan singkat pada Juni 2025.
Indonesia (PSSI) dan Irak langsung mengajukan protes resmi soal keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah.
 
Baca juga: TERUNGKAP Alasan Lionel Messi Perpanjang Kontrak di Inter Miami, Bakal Nikmati Stadion Baru
Pernyataan AFC juga tidak mengandung kriteria mengapa Arab Saudi dan Qatar berhak menyandang hak tuan rumah ronde keempat.
"Minggu itu, Irak dan Indonesia telah menyerukan 'netralitas dan transparansi' dalam proses penawaran, tetapi tidak ada kriteria seleksi yang diumumkan bersamaan dengan pernyataan AFC," ujarnya.
The Athletic pun melaporkan bahwa Irak pun membocorkan surat dari AFC yang menyatakan bahwa kedua negara memiliki fasilitas kelas dunia, tetapi tidak ada skor dari masing-masing kandidat tuan rumah.
Tidak seperti kompetisi lain yang diselenggarakan oleh AFC, konfederasi belum menerbitkan peraturan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di situs webnya, sehingga sulit untuk menerima klarifikasi langsung mengenai pertanyaan-pertanyaan ini.
The Athletic melaporkan bahwa hal ini disebabkan dominasi Arab Saudi dan Qatar di organisasi AFC.
Presiden, Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, adalah warga negara Bahrain (negara yang merupakan sekutu dekat Arab Saudi), sementara wakil presiden senior, Yasser Al Misehal, adalah warga negara Saudi, demikian pula ketua komite keuangan, Adel Ezzat. Ketua komite persaingan, Hani Ballan, adalah warga negara Qatar.
Selain itu, sebagian besar dukungan finansial berasal dari perusahaan-perusahaan Teluk, termasuk beIN Media Group milik Qatar, Qatar Airways dan QatarEnergy, serta Aramco milik Saudi.
Acara-acara AFC terkini juga dipusatkan di Arab Saudi dan Qatar.
Arab Saudi kini juga jadi tuan rumah fase gugur AFC Champions League Elite musim ini sejak perempat final. Pada tahun lalu, Piala Asia di level senior dan U-23 digelar di Qatar.
The Athletic pun secara anonim menyebut pejabat di beberapa negara anggota AFC juga khawatir dengan dominasi Arab Saudi dan Qatar yang makin besar di kancah sepak bola Asia.
"Pejabat di beberapa negara AFC lainnya, yang berbicara secara anonim untuk membahas masalah secara terbuka, mengatakan kepada The Athletic bahwa mereka semakin khawatir atas tingkat kekuatan Teluk dalam konfederasi Asia," tulis The Athletic.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| PELATIH Asal Uzbekistan Dibanjiri Komentar, Timur Kapadze Senang Diminta Latih Timnas Indonesia |   | 
|---|
| Frank de Boer Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Eks Pemain Timnas Brasil: Dia Gak Ngerti Sepak Bola |   | 
|---|
| Setelah Dipecat PSSI, Alex Pastoor Bilang Timnas Indonesia Belum Layak Lolos Piala Dunia 2026 |   | 
|---|
| Ternyata Bukan Louis van Gaal Pelatih Anyar Timnas Indonesia, Berikut Faktanya |   | 
|---|
| MARSELINO Ferdinan Akhirnya Debut, Penampilannya Dapat Sorotan Pelatih AS Trencin |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.