TRIBUN WIKI

Salah Kaprah Soal Anarkis, Anarko dan Anarkisme yang Dilabeli Buruk oleh Negara

Anarkis, Anarko, dan Anarkisme adalah tiga hal berbeda yang memiliki makna berbeda pula. Namun ketiganya kerap dianggap buruk oleh negara.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest/Canva
ANARKI- Lambang anarki yang dipadikan dengan bendera merah hitam khas simbol anarkisme. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah kalian mendengar istilah anarkis, Anarko dan anarkisme?

Ya, ketiga istilah ini seringkali digunakan oleh negara untuk melabeli para pendemo.

Ketika kerusuhan pecah dan terjadi pengerusakan fasilitas umum, negara, khususnya aparat keamanan kerap kali menyebut bahwa tindakan tersebut adalah tindakan anarkis.

Baca juga: Apa Itu Jokowi White Paper yang Ditulis Roy Suryo CS, Simak Penjelasannya

Kemudian, negara dan aparat juga menyebut bahwa pelaku anarkis adalah kelompok yang menganut paham anarkisme yang terafiliasi dengan kelompok Anarko.

Padahal, semua itu belum tentu benar adanya, dan kerap kali keliru.

Negara, khususnya aparat penegak hukum patut diduga tidak memahami makna dibalik istilah anarkis, Anarko dan anarkisme.

anarkisme
ANARKISME- Ilustrasi lambang anarkisme dalam sebuah gerakan politik.(Pinterest/Redbubble)

Penjelasan Soal Anarkis, Anarko dan Anarkisme   

Anarkisme

Anarkisme adalah sebuah ideologi atau paham politik yang menolak keberadaan negara dan otoritas yang bersifat hierarkis.

Anarkisme meyakini bahwa masyarakat bisa mengatur diri sendiri secara mandiri dan damai tanpa adanya pemerintahan atau aturan yang dipaksakan.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Tujuannya adalah mencapai masyarakat yang egaliter, bebas, dan tanpa penindasan.

Anarkisme berfokus pada kebebasan individu dan penolakan terhadap dominasi negara serta struktur kekuasaan lainnya.

Menurut Mikhail Alexandrovich Bakunin, anarkisme adalah sistem politik dan ekonomi yang menolak dan menghapuskan semua bentuk kekuasaan dan otoritas yang menindas, terutama negara dan kapitalisme, demi menciptakan masyarakat yang bebas, setara, dan terdesentralisasi melalui federasi komune dan pekerja yang otonom.

Bakunin menekankan pentingnya aksi langsung, solidaritas sosial, dan revolusi kekerasan yang akan membebaskan naluri dan energi sosial massa yang tertekan oleh institusi buatan. 

Baca juga: Apa Itu Amicus Curiae, Simak Penjelasan dan Fungsi, dan Tahapannya

Sedangkan menurut Leo Tolstoy, anarkisme berakar pada keyakinan Kristen radikal yang menolak negara dan otoritas lainnya karena dianggap bertentangan dengan ajaran Kristus, terutama konsep "perlawanan tanpa kekerasan" dan perintah kasih kasih kepada sesama.

Ia percaya bahwa otoritas negara dan gereja adalah penindasan yang tidak rasional dan tidak perlu, dan satu-satunya cara untuk mencapai masyarakat bebas adalah dengan setiap individu hidup sesuai dengan hati nurani mereka, mematuhi kebenaran dan tidak mengikuti pemerintah. 

Anarkis

Menurut KBBI, anarkis berarti orang yang menganjurkan atau menganut paham anarkisme, atau orang yang melakukan tindakan anarki.

Kaum anarkis sering dianggap berusaha menentang penindasan dan memperjuangkan kebebasan dan keadilan.

Namun, di Indonesia, kelompok anarkis justru dianggap pembangkang yang meresahkan.

Padahal, pandangan negara soal anarkis itu sangat bertentangan dari makna yang sesungguhnya.

Baca juga: Apa Itu Paspor Merah Putih yang Peluncurannya Ditunda Karena Anggaran

anarkomando
ANARKO- Lambang gerakan anarko sindikalisme yang umumnya dianut kalangan buruh.(Pinterest/Redbubble)

Anarko

Anarcho atau Anarko lebih merupakan istilah gaul atau slang yang diambil dari kata anarkisme.

Dalam konteks di Indonesia, istilah anarko sering disalahpahami dan menjadi label negatif yang disematkan pada tindakan kriminal atau kekerasan.

Sebenarnya, anarko lebih merujuk pada aspek ideologis atau gaya hidup yang berkaitan dengan anarkisme.

Contohnya dalam gerakan anarko-punk yang menggunakan musik punk untuk menyuarakan aspirasi anarkisme.

Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?

Dalam gerakan politik, ada pula dikenal dengan sebutan anarko-sindikalisme.

Anarko-sindikalisme adalah ideologi yang menggabungkan anarkisme dengan sindikalisme, yang berupaya mengganti tatanan kapitalis dan negara dengan tatanan sosial baru berbasis federasi serikat pekerja yang mengelola diri sendiri, menggunakan aksi langsung dan soliditas kelas pekerja untuk mencapai tujuan revolusioner. 

Perbedaan utama

Anarkisme adalah paham atau ideologi.

Anarkis adalah individu atau kelompok penganut atau pelaku yang berusaha mewujudkan anarkisme.

Baca juga: Apa Itu BRICS? Bagaimana Indonesia Bisa Bergabung di Dalamnya dan Apa Manfaatnya Bagi NKRI

Anarko adalah istilah yang dipakai sebagai label gaul atau stigma yang kadang keliru terhadap anarkis, terutama yang terkait aksi kekerasan atau kriminal.

Jadi, secara singkat anarkisme adalah ideologi, anarkis adalah penganut atau pelaku ideologi tersebut, sedangkan anarko adalah istilah yang kadang salah kaprah digunakan untuk menyebut anarkis dengan konotasi negatif yang berlebihan.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved