TRIBUN WIKI
Profil Dewi dan Putri, Kembar Siam Asal Garut Satu Hati dan Satu Lambung
Dewi dan Putri adalah anak kembar siam asal Garut, Jawa Barat, yang terlahir dengan kondisi tubuh menyatu.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Masih ingat dengan kembar siam Dewi dan Putri asal Kabupaten Garut, Jawa Barat?
Ya, mereka kini sudah tumbuh dewasa.
Usia Dewi dan Putri sudah menginjak 12 tahun.
Meski kondisi fisik keduanya tidak seperti anak-anak pada umumnya, tapi Dewi dan Putri tetap tumbuh sehat.
Anak kembar siam ini bahkan terlihat begitu ceria dalam menjalani hari-harinya.
Baca juga: Profil Somkiat Chantra, Pebalap Asal Thailand Tim Honda HCR

Saat hadir dalam acara di Trans TV, keduanya kompak menggunakan pakaian putih.
Namun, mereka menggunakan pita berbeda.
Tujuannya tentu saja agar lebih mudah dikenali, karena wajahnya yang persis sama.
Dalam momen itu, pemandu acara Trans TV menyebut bahwa Dewi dan Putri ini memiliki satu hati dan satu lambung.
Sehingga keduanya harus benar-benar memperhatikan masalah kesehatan satu sama lain.
Saat diwawancarai, Dewi dan Putri mengaku punya olahraga yang hampir sama, yakni badminton.
Baca juga: Profil Chikita Meidy, Eks Penyanyi Cilik Beserta Lika-liku Kehidupannya
Hanya saja, Dewi lebih suka makan buah.
Sedangkan Putri, lebih suka makan cokelat.
"Pagi kan kalian enggak boleh makan, karena lambungnya cuma satu. Jadi kalau lagi kepenginan, tuh kan lapernya sama, nih," kata host Trans TV.
Serempak, kedua bocah kembar siam ini menjawab "tahan".
Keduanya mengaku harus menahan keinginan untuk makan demi kesehatan diri mereka sendiri.
Bahkan, jika diantara keduanya ingin makan makanan yang disukai, maka mereka harus bisa mengalah satu sama lainnya.
Baca juga: Profil Muzakir Manaf, Gubernur Aceh yang Eks Panglima GAM yang Pernah Pendidikan di Libya
Misalnya, jika Dewi ingin makan makanan kesukaan, tapi Putri juga ingin hal serupa, maka Putri akan mengalah.
"Aku ngalah aja, aku kan kakak," kata Putri, disambut tawa host dan penonton.
Dalam momen itu, kedua anak kembar ini terlihat kompak dan sangat ceria meski dalam keterbatasan fisik.
Profil Dewi dan Putri
Dewi dan Putri memiliki nama lengkap Ai Putri Dewi Ningsih dan Ai Putri Anugrah.
Mereka adalah anak kembar asal Kabupaten Garut, Jawa Barat yang lahir pada 1 Oktober 2013.
Sayangnya, pada Oktober 2020 lalu, ibunda keduanya meninggal dunia.
Sehingga, Dewi dan Putri dirawat oleh sang ayah, Iwan Kurniawan.
Baca juga: Profil Mateo Kocijan, Eks Pemain Persib Bandung Kini Kembali ke NK Tehničar 1974
Iwan menjadi orang tua tunggal yang merawat Dewi dan Putri, dan harus menjalani peran ganda sebagai pengasuh utama serta mendampingi anak-anaknya yang memiliki kondisi medis khusus tersebut.
Meskipun kondisi keluarganya tergolong tidak mampu, Iwan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Dewi dan Putri
Mengenai kondisi Dewi dan Putri, mereka terlahir dengan kondisi tubuh menyatu dari bagian perut hingga ke bawah.
Mereka mengalami kelainan genetik yang menyebabkan bagian tubuh daerah pinggul saling bersatu dan hanya memiliki satu organ pencernaan, yakni lambung.
Baca juga: SOSOK Oca Fahira, Selebgram Asal Kalbar Meninggal Kecelakaan, Padahal Baru Wisuda
Karena lambung yang menyatu, mereka harus bergantian makan agar sistem pencernaan berfungsi dengan baik.
Keduanya telah menjalani dua kali operasi besar, termasuk operasi pembuatan stoma dan amputasi kaki tambahan.
Meskipun kondisi medis tersebut, Dewi dan Putri tetap bersekolah, berinteraksi dengan teman sebaya, dan menjalani kehidupan layaknya anak-anak normal.
Mereka tinggal bersama sang ayah di Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dewi dan Putri memiliki semangat dan cita-cita tinggi, dengan Dewi ingin menjadi ilmuwan dan Putri ingin menjadi artis.
Mereka juga selalu berusaha mandiri dalam mengurus pekerjaan rumah dan belajar, meskipun dengan keterbatasan fisik mereka.
Baca juga: SOSOK Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang, Pertahankan Tanah Wakaf Berakhir Dihujat dan Diusir
Inspirasi Banyak Orang
Kisah Dewi dan Putri, kembar siam asal Kabupaten Garut, Jawa Barat ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sebab, meski dalam kondisi fisik yang sangat terbatas, keduanya tetap semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Bahkan, keduanya tetap sekolah dan belajar layaknya anak normal pada umumnya.
Karena kegigihan keduanya, banyak orang yang kemudian terpukau.
Apalagi keduanya saat ini tinggal hanya bersama sang ayah.
Tanpa sosok ibu, kedua gadis mungil ini tetap mampu tumbuh dengan ceria.
Baca juga: SOSOK Arsin, Kades Kohod Jual Laut Rp 33 Miliar Kaya Mendadak Kini Dipenjara
Penyebab Kembar Siam
Dikutip dari laman Halodoc dan Alodokter, penyebab kembar siam adalah karena proses pembelahan embrio kembar monozigot (kembar identik dari satu sel telur) yang terlambat dan tidak selesai secara sempurna.
Biasanya, pembelahan ini terjadi pada hari ke-8 sampai ke-12 setelah pembuahan.
Jika proses pemisahan embrio ini terhenti sebelum selesai, bagian tubuh kedua janin tersebut akan tetap menyatu satu sama lain, sehingga lahirlah bayi kembar siam.
Ada dua teori utama penyebab kembar siam:
- Teori Fission (pemecahan): Embrio awal yang terbentuk terbagi menjadi dua tapi tidak terpisah sempurna, sehingga berkembang menjadi kembar siam.
- Teori Fusion (peleburan): Dua embrio yang awalnya terpisah kemudian menyatu kembali selama masa kehamilan.
Kembar siam merupakan kondisi yang sangat langka, dengan kejadian sekitar 1 dari 50.000 sampai 1 dari 200.000 kelahiran.
Faktor risiko termasuk riwayat genetik, jenis kelamin (lebih banyak terjadi pada perempuan), dan faktor geografis seperti prevalensi di Asia Tenggara dan Afrika.
Kondisi ini sangat kompleks dan berisiko tinggi mengalami komplikasi serius baik dalam kandungan maupun setelah lahir. (ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.