Kalender Jawa Selasa Pon 28 Oktober 2025, Masuk dalam Wuku Warigagung

TRIBUN-MEDAN.COM,- Melihat kalender Jawa weton Selasa Pon 28 Oktober 2025, maka hari ini tepat tanggal 6 Jumadil Awal 1959 Dal, atau 6 Jumadil Awal 1447 Hijriah.

Jumlah neptunya untuk hari ini sebanyak 10.

Angka tersebut diperoleh berdasarkan kombinasi Selasa 3 dan Pon 7.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Senin Pahing 27 Oktober 2025, Waktu yang Tepat Melamar Pekerjaan

Bila menilik kalender Jawa weton Selasa Pon, maka orang yang lahir dengan weton tersebut diyakini memiliki jiwa kemanusiaan tinggi.

Selain itu, pemilik weton Selasa Pon juga memiliki hati yang tenang dan sikap berwibawa.

Weton Selasa Pon juga memiliki sifat jujur dan berbudi luhur.

Beberapa sumber juga menyebut, bahwa weton Selasa Pon berpotensi mengalami keberuntungan besar dalam karier dan rezeki.

Namun demikian, mereka tetap disarankan untuk waspada terhadap konflik atau keputusan besar.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Sabtu Kliwon 25 Oktober 2025, Jangan Keras Kepala!

Masuk Kategori Wuku Warigagung

Bila menilik lebih lanjut penanggalan Jawa pada kalender Jawa hari ini, maka tanggal 28 Oktober 2025 termasuk dalam kategori wuku Warigagung.

Wuku adalah bagian dari siklus penanggalan dalam kalender Jawa yang berlangsung selama tujuh hari atau satu pekan.

Satu siklus lengkap terdiri dari 30 wuku yang masing-masing memiliki nama unik, sehingga total durasi satu siklus wuku adalah 210 hari (30 x 7 hari).

Baca juga: Kalender Jawa Weton Jumat Wage 24 Oktober 2025, Jaga Kualitas Produk Usaha Anda

Dalam bahasa Jawa, perhitungan ini disebut pawukon.

Nah, untuk hari ini, masuk dalam kategori wuku Warigagung.

Wuku Warigagung dalam kalender Jawa adalah salah satu dari 30 siklus wuku yang berlangsung selama 7 hari setiap siklusnya.

Wuku Warigagung diasosiasikan dengan simbol Dewa Bathara Mahayêkti (atau Dewata Sanghyang Maharesi) yang melambangkan kebijaksanaan, tanggung jawab besar, dan ambisi tinggi.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Kamis Pon 23 Oktober 2025, Jaga Sikap dan Ucapan Anda!

Orang yang lahir pada wuku ini dipercaya memiliki sifat keras namun pandai mencari nafkah serta banyak bicara dengan ucapan yang manis dan dipercaya.

Beberapa karakteristik wuku Warigagung adalah:

• Lambang: Dewa Bathara Mahayêkti yang menanggung beban berat selama hidupnya.
• Pohon: Cemara, melambangkan banyak bicara yang enak didengar.
• Burung: Betet, melambangkan keras kemauan dan rajin mencari rejeki.
• Sifat: Bertanggung jawab, piawai dalam mencari nafkah, keras kepala, dan dalam masa hidupnya mendapatkan beban berat.
• Kelebihan: Pandai mencari rejeki, hemat, dan ramah.
• Kekurangan: Bisa sombong dan terkadang banyak bicara.
• Bahaya: Jika difitnah oleh keluarga atau teman dekat, bisa membawa masalah.
• Hari baik: Hari Jumat Legi selama wuku ini adalah hari yang baik untuk melakukan semua pekerjaan.
• Umbul-umbul berada di bagian belakang, menandakan kebahagiaan datang pada usia tua atau di akhir masa hidup.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Rabu Pahing 22 Oktober 2025, Hindari Pekerjaan Berisiko Tinggi

Wuku Warigagung juga memiliki makna spiritual dan sosial dalam budaya Jawa, digunakan sebagai panduan dalam adat, penentuan hari baik, dan sifat seseorang berdasarkan tanggal lahirnya.

Amalan dan Pantangan

Selama berlangsungnya Wuku Warigagung, terdapat beberapa amalan dan pantangan yang dianjurkan dalam tradisi Jawa berdasarkan primbon dan budaya turun-temurun.

Inti dari amalan dan pantangan ini adalah menjaga keselamatan dan keharmonisan dengan alam dan makhluk halus.

Amalan selama Wuku Warigagung antara lain:

Baca juga: Kalender Jawa Weton Selasa Legi 21 Oktober 2025, Hindari Timur dan Barat

• Melakukan selamatan sebagai bentuk syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan dan leluhur.
• Menjaga tutur kata supaya tetap manis dan tidak menyakiti hati orang lain, sejalan dengan simbolisasi sifat wuku ini yang banyak bicara namun haruslah sopan.
• Memanfaatkan hari baik Jumat Legi untuk memulai kegiatan penting atau usaha baru, karena hari tersebut dianggap membawa keberuntungan.

Pantangan selama Wuku Warigagung yang biasa dianjurkan adalah:

Baca juga: Kalender Jawa Weton Senin Kliwon 20 Oktober 2025, Waspadai Perselingkuhan!

• Tidak melakukan perjalanan atau aktivitas penting ke arah barat selama 7 hari wuku ini berlangsung, sebagai upaya menghindari marabahaya atau energi negatif.
• Menghindari tempat-tempat yang dianggap "kala" atau tempat yang memiliki energi negatif atau berbahaya.
• Tidak memandang wajah orang yang dianggap membawa energi buruk selama masa wuku ini untuk menghindari nasib sial atau gangguan.
• Menahan diri dari perkataan kasar, sombong, atau menghasut perselisihan dengan orang lain.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Sabtu Pon 18 Oktober 2025, Mulailah Menanam Benih

Pantangan dan amalan ini merupakan tradisi yang masih dihormati di komunitas Jawa tertentu dan berfungsi sebagai panduan spiritual untuk menjaga keharmonisan dan keselamatan selama periode wuku Warigagung berlangsung. 

Pelaksanaan amalan dan pantangan ini juga didukung dengan doa dan selawat sebagai perlindungan tambahan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Arah Keberuntungan

Bila melihat lebih lanjut kalender Jawa weton Selasa Pon, maka arah keberuntungannya ada di Timur dan Barat.

Arah Timur diyakini sebagai simbol keberuntungan dalam hal sandang (pakaian).

Sedangkan Barat diyakini sebagai simbol keberuntungan dalam hal pangan (makanan).

Baca juga: Kalender Jawa Weton Jumat Pahing 17 Oktober 2025 Wuku Gumbreg, Ini Artinya

Jika hendak memulai usaha atau pun mencari rezeki, cobalah menghadap ke satu diantara kedua arah tersebut.

Diyakini, bahwa arah Timur dan Barat sangat cocok sekali dengan weton Selasa Pon.

Oleh karenanya, mulailah segala sesuatu dengan membaca doa.

Yakinkan diri Anda bahwa hari ini akan berjalan dengan baik penuh keberkahan.

Optimisme dalam diri perlu ditanamkan, agar semangat dalam diri terus menyala dalam mencari rezeki.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan