TRIBUN WIKI

Awas! Jenis Telur Ayam Ini Tidak Aman Dikonsumsi Menurut Ahli

Tidak semua telur ayam aman untuk dikonsumsi. Telur ayam fertil tidak cocok dikonsumsi karena mudah rusak.

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Pedagang telur ayam merapikan dagangannya di Pajak Tradisional Simpang Limun Jalan M Nawi Harahap, Kota Medan, Rabu (3/1). Sejumlah kebutuhan pangan di Kota Medan terpantau mengalami kenaikan seperti Cabai Merah Rp 60 ribu per kg, Bawang Putih Rp 36 ribu per kg, Bawang Merah Rp 28 ribu per kg, Gula Pasir Putih Rp 17 ribu per kg, Beras Premium Rp 14.500 per kg, Telur Ayam Boiler Super Rp 47 ribu per papan. 
Ringkasan Berita:
  • Telur ayam adalah bahan pangan umum di Indonesia dan sering jadi alternatif murah pengganti daging.
  • Tidak semua telur aman dikonsumsi; telur fertil atau telur bibit ayam pedaging berisiko cepat rusak.
  • Telur fertil mengandung embrio dan masa simpannya pendek, sehingga tidak layak dijual untuk konsumsi.
  • Telur konsumsi yang aman adalah telur infertil dari ayam petelur komersial.
  • Telur ayam kaya nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi secara wajar.

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Konsumsi telur ayam di kalangan masyarakat Indonesia merupakan sebuah hal yang lazim.

Bahkan, telur ayam menjadi menu Andalan bagi banyak orang di kala tidak memiliki uang untuk membeli daging ataupun ikan.

Namun, ternyata tidak semua telur ayam aman dikonsumsi.

Ada telur ayam yang dianggap mudah rusak dan tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

Baca juga: Manfaat Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah, Ini Penjelasan Psikolog

Adapun telur ayam yang tidak aman dikonsumsi itu adalah telur fertil atau telur ayam pedaging bibit.

Telur fertil adalah telur yang telah dibuahi oleh sperma pejantan, sehingga memiliki embrio di dalamnya dan berpotensi untuk berkembang menjadi anak ayam jika diinkubasi dalam kondisi yang tepat.

Telur ini biasa disebut telur bibit atau telur ayam pedaging bibit karena digunakan sebagai bibit untuk penetasan dan produksi anak ayam broiler atau pedaging.

Perbedaan utama telur fertil dengan telur konsumsi biasa (infertil) adalah telur fertil mengandung embrio yang sedang berkembang, sehingga beratnya cenderung lebih berat, dan masa simpannya lebih pendek karena embrio dapat mulai tumbuh dan membuat telur cepat rusak jika disimpan pada suhu ruang.

Pembeli memilih telur di Pajak Tradisional Simpang Limun Jalan M Nawi Harahap, Kota Medan, Selasa (26/3/2024). Sejumlah harga komoditas bahan pokok (Bapok) di Kota Medan terpantau mengalami penurunan selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, seperti Cabai Merah Rp 45 ribu per kg, Bawang Putih Rp 35 ribu per kg, Bawang Merah Rp 35 ribu per kg, Telur Ayam Boiler Super Rp 45 ribu per papan.
Pembeli memilih telur di Pajak Tradisional Simpang Limun Jalan M Nawi Harahap, Kota Medan, Selasa (26/3/2024). Sejumlah harga komoditas bahan pokok (Bapok) di Kota Medan terpantau mengalami penurunan selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, seperti Cabai Merah Rp 45 ribu per kg, Bawang Putih Rp 35 ribu per kg, Bawang Merah Rp 35 ribu per kg, Telur Ayam Boiler Super Rp 45 ribu per papan. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Baca juga: Apa Itu 31/ATLAS, Benda Langit yang Diyakini Astronom Harvard Sebagai Alien

Telur infertil, yang biasanya beredar untuk konsumsi sehari-hari, adalah telur yang tidak dibuahi sehingga tidak dapat menetas.

Telur ayam pedaging bibit adalah telur fertil yang berasal dari ayam betina yang dibuahi pejantan, dipelihara khusus untuk menghasilkan anak ayam calon broiler (ayam pedaging) yang akan dibesarkan untuk produksi daging.

Telur jenis ini harus disimpan dengan suhu rendah agar embrio tidak berkembang prematur dan cepat rusak.

Oleh karena itu, telur fertil/ayam pedaging bibit tidak layak dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi karena kualitasnya rendah dan masa simpannya sangat pendek.

Baca juga: Manfaat Cola Bagi Kehidupan yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Sekadar Bersihkan WC Saja

“Telur fertil yang tidak memenuhi syarat untuk ditetaskan tidak boleh dijual di pasar. Kualitasnya rendah, masa simpannya pendek, dan mudah membusuk,” kata Guru Besar Ilmu Ternak Unggas IPB University, Prof Niken Ulupi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/11/2025).

Niken menjelaskan, antara ayam petelur dengan ayam pedaging itu sangat berbeda.

Ayam petelur komersial dipelihara untuk menghasilkan telur konsumsi, sedangkan ayam pedaging komersial seperti broiler dipelihara khusus untuk daging.

Baca juga: Resep Sari Koyo Khas Jawa Timur, Makanan Kaya Manfaat Menu Buka Puasa

Telur ayam tersedia di Pajak Tradisional Simpang Limun Jalan M Nawi Harahap, Kota Medan, Rabu (21/2). Harga telur di sejumlah pasar Kota Medan mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir sampai mencapai Rp 60 ribu per papan akibat berkurangnya pasokan sampai kenaikan pakan ternak.
Telur ayam tersedia di Pajak Tradisional Simpang Limun Jalan M Nawi Harahap, Kota Medan, Rabu (21/2). Harga telur di sejumlah pasar Kota Medan mengalami lonjakan harga dalam beberapa pekan terakhir sampai mencapai Rp 60 ribu per papan akibat berkurangnya pasokan sampai kenaikan pakan ternak. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

“Ayam broiler komersial hanya dipelihara singkat, sekitar lima minggu, lalu dipotong. Jadi ayam pedaging tidak sampai bertelur,” kata Niken.

Adapun ayam pedaging bibit (breeder broiler) dipelihara khusus untuk menghasilkan telur tertunas (fertil) yang ditetaskan menjadi bibit broiler komersial.

“Telur-telur inilah yang disebut telur fertil, karena dihasilkan dari induk betina yang dibuahi pejantan,” sebutnya.

Jadi, kata Niken, walaupun kandungan gizinya (terutama protein dan asam amino esensial) tidak jauh berbeda, risiko kerusakan telur fertil lebih tinggi dibanding telur konsumsi.

Baca juga: Manfaat Burung Hantu Bagi Petani dan Lingkungan, Bisa Tekan Biaya Produksi

Kandungan Gizi dan Manfaat Telur Ayam

Telur ayam mengandung berbagai nutrisi penting yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Kandungan gizinya meliputi protein berkualitas tinggi, lemak sehat, vitamin seperti A, D, E, K, dan vitamin B kompleks, serta mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium.

Telur juga kaya akan kolin, lutein, dan zeaxanthin.

Baca juga: Apa Manfaat Kelapa Parut Bagi Kesehatan? Ini Gunanya Bagi Jantung dan Pencernaan

Manfaat kesehatan dari mengonsumsi telur ayam antara lain:

  • Membantu pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, seperti otot, tulang, dan sel darah karena kandungan proteinnya.

  • Menjaga kesehatan mata berkat antioksidan lutein dan zeaxanthin yang melindungi dari kerusakan akibat sinar matahari dan mengurangi risiko katarak serta degenerasi makula.

  • Mendukung kesehatan otak dengan kolin yang berperan dalam perkembangan otak dan fungsi saraf, meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.

  • Membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mendukung kesehatan jantung.

  • Membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan asam lemak omega-3 dan vitamin D.

  • Membantu menjaga berat badan ideal dengan memberikan rasa kenyang lebih lama.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh melalui asam amino, vitamin A, dan selenium yang mendukung sistem kekebalan.

  • Menjaga kesehatan tulang melalui kandungan vitamin D dan fosfor.

Oleh karena itu, telur ayam merupakan sumber nutrisi yang sangat baik dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved