Fenomena Kosmik

Apa Itu 31/ATLAS, Benda Langit yang Diyakini Astronom Harvard Sebagai Alien

Istilah "31/ATLAS" merujuk pada sebuah objek luar angkasa, yaitu sebuah komet antar bintang.

Editor: Array A Argus
Pinterest
KOMET- Ilustrasi komet antar bintang yang disebut sebagai 31/ATLAS. Astronom Harvard, Loeb meyakini bahwa komet tersebut 40 persen merupakan teknologi Alien. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa waktu terakhir para astronom dan masyarakat dunia tengah ramai membahas fenomena kosmik 31/ATLAS.

31/ATLAS merujuk pada sebuah objek luar angkasa, yaitu sebuah komet antar bintang.

Komet antar bintang ini diyakini sebagai objek asing yang ada hubungannya dengan Alien.

Alien atau makhluk asing adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk hidup yang berasal dari luar Bumi.

Baca juga: Apa Itu Emas Cukim? Pilihan Investasi Selain Emas Antam

Kemunculan isu bahwa 31/ATLAS ada hubungannya dengan Alien setelah Astronom Harvard, Avi Loeb membuat sebuah pernyataan mengejutkan.

Lewat blognya, seperti dikutip dari The Economic Times, Loeb menyebut bahwa ada 31/ATLAS kemungkinan 40 persen adalah teknologi Alien.

Ia menyampaikan hal tersebut karena melihat kejanggalan-kejanggalan pada benda langit tersebut.

Benda luar angkasa Oumuamua melintasi tata surya 18 Oktober 2017. Semula disebut komet lalu diganti jadi batu asteroid alien dan terbaru Oumuamua ternyata pesawat luar angkasa alien
Benda luar angkasa Oumuamua melintasi tata surya 18 Oktober 2017. Semula disebut komet lalu diganti jadi batu asteroid alien dan terbaru Oumuamua ternyata pesawat luar angkasa alien ()

Baca juga: Apa Itu Edena Coin dan Kegunaannya? Sudah Terdaftar di Indodax

Loeb mencatat fitur-fitur yang tidak biasa seperti percepatan non-gravitasi dan lintasan abnormal yang membawa komet tersebut mendekati Jupiter, Venus, dan Mars.

Loeb menduga bahwa 3I/ATLAS mungkin merupakan "kuda Troya" dari peradaban lain yang sedang melakukan pengintaian di Bumi.

Kandungan 31/ATLAS

Masih dikutip dari The Economic Times, 31/ATLAS diyakini mengandung karbon dioksida, sianida, dan uap nikel atom.

Komponen-komponen inilah yang membedakannya secara kimiawi dari kebanyakan komet yang ditemukan di tata surya.

Inti komet ini diperkirakan lebarnya kurang dari satu kilometer, dikelilingi oleh awan debu dan gas yang disebut koma.

Oleh karena itu, Loeb mewanti-wanti pihak terkait untuk segera menyusun strategi memantau komet antar bintang tersebut.

Baca juga: Apa Itu Family Office, Ide Luhut Binsar Pandjaitan yang Ditolak Didanai oleh Menteri Purbaya

Mencapai Matahari

Dalam website resmi NASA, dikutip dari Tribun Jateng, komet 3I/ATLAS disebut tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi dan akan tetap jauh.

Jarah terdekat dengan bumi sekitar 1,8 unit astronomi atau sekitar 170 juta mil (270 juta kilometer).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved