TRIBUN WIKI
SOSOK Pakubuwana XIV, Raja Jawa dari Solo Masih 22 Tahun, Tempuh S2 UGM
Gusti Purbaya atau Pakubuwana XIV naik tahta setelah ayahandanya, Pakubuwana XIII mangkat pada 2 November 2025.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Ringkasan Berita:
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra, karib disapa Gusti Purbaya atau KGPH Puruboyo baru naik tahta
- Usianya masih 22 tahun
- Ia merupakan anak dari Pakubuwono XIII
- Saat ini ia menempuh pendidikan Magister (S2) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra, karib disapa Gusti Purbaya atau KGPH Puruboyo tengah menjadi sorotan.
Ia adalah Pakubuwana XIV, Raja Jawa atau Raja Keraton Solo yang baru saja naik tahta pada 5 November 2025.
Pakubuwana XIV naik tahta menggantikan ayahnya, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, atau Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII yang meninggal dunia pada Minggu, 2 November 2025 kemarin.
Baca juga: Profil Mayjen TNI Krido Pramono, Akmil 1997 Jadi Pangdam VI/Mulawarman, Harta Kekayaan Rp 1 M
Sejak naik tahta, Pakubuwana XIV tak lepas dari sorotan masyarakat dan awak media.
Usianya yang sangat muda membuat dirinya menjadi pusat perhatian banyak orang.
Lantas, seperti apa sosok Pakubuwana XIV ini?
Sosok Pakubuwana XIV
KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra resmi menyandang gelar Pakubuwana XIV setelah ayahnya meninggal dunia.
Pakubuwana adalah gelar kebangsawanan dan kerajaan yang digunakan oleh raja-raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Jawa Tengah, Indonesia.
Secara harfiah, "Pakubuwana" berarti "penyangga dunia" yang menggambarkan peran raja sebagai pemimpin yang menjaga keseimbangan, ketertiban, dan keharmonisan di wilayah kerajaannya.
Baca juga: Profil Iris Hsieh, Influencer Taiwan Tewas di Hotel, Rapper Malaysia Namewee Terseret
Gelar ini pertama kali digunakan oleh Pangeran Puger, putra Amangkurat I, ketika ia naik takhta menjadi Susuhunan Mataram pada awal abad ke-18.
Sejak itu, gelar Pakubuwana diteruskan secara turun-temurun kepada para raja yang memimpin Keraton Surakarta.
Gelar tersebut memiliki variasi panjang dengan gelar kehormatan lengkap yang mencerminkan kekuasaan spiritual dan politik sang raja.
Baca juga: Profil dan Biodata Nancy Ajram, Diva yang Duet Bareng Ayu Ting Ting di Istora Senayan
Pakubuwana bertugas sebagai simbol pemersatu masyarakat dan pelindung adat serta kebudayaan Jawa di wilayahnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.