Jahit Bendera, Fauzi Rela tak Dibayar
Bendera merah putih sepanjang 3.000 meter akan dibentangkan di perbatasan RI-Malaysia di Desa
TRIBUN-MEDAN.com,NUNUKAN - Bendera merah putih sepanjang 3.000 meter akan dibentangkan di perbatasan RI-Malaysia di Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan, 16 Agustus mendatang. Siapa sosok yang menjahit bendera itu? Ia adalah Fauzi bin Hud Alatas.
Karena kecintaannya kepada tanah air, Fauzi rela tidak dibayar untuk menjahit bendera tersebut. Usut punya usut, ternyata Fauzi merupakan mantan anggota sukarelawan Dwikora. Gelora ganyang Malaysia yang dikumandangkan Presiden Soekarno saat itu masih tertanam dalam ingatan mantan sukwan Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) ini. Mereka harus berjuang melawan tentara pendudukan Inggris di Malaysia.
“Karena ini demi negara, bela bangsa saya rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk menjahit bendera ini. Saya sejak 1963 duduk di tempat (Nunukan) ini. Saya berapapun ongkos jahitnya, untuk makan saja tidak masalah. Jadi saya ini tidak menuntut dibayar,” ujarnya.
Pemilik Penjahit Amanah ini enam bulan lalu menerima order pembuatan bendera dari LSM Pancasila Jiwaku.
“Waktu itu saya merasa ini tidak akal, paling bercanda. Masak mau menjahit bendera sepanjang 3.000 meter? Bicaranya seperti main-main. Benar-beneran kan mereka ini?” katanya.
Setelah memastikan orderan itu ternyata serius, iapun memulai pekerjaan menjahit bendera. Iapun memulai dengan membeli kain jenis asahi yang dipesan di Malaysia dan Makassar.
“Kalau benang yang saya gunakan sudah tidak terhitung lagi. Sekitar lima kotak,” ujarnya.(*)