Ngopi Sore

Deadpool dan LGBT: Penggugatan yang Kian Melebar (dan Berlebihan?)

Seluruh karakter yang bertolak belakang dibanding karakter-karakter superhero yang sudah lebih dahulu ada. Termasuk orientasi seksual.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
foxmovies.com

TERNYATA saya masih juga bicara soal LGBT. Hal yang sejak menulisnya beberapa hari lalu (jika tidak keliru ingat merupakan tulisan saya kelima perihal LGBT di kolom ini), sudah saya niatkan untuk menjadi yang terakhir.

Tapi begitulah, nyatanya, saya melanggar niat tersebut. Bukan karena pertimbangan kian serunya pergesekan antara kelompok pro dan kelompok kontra.

Tentang ini saya sama sekali tidak peduli. Saya meyakini pergesekan mereka akan berumur panjang lantaran memang tidak akan pernah sampai pada satu titik temu. Masing-masing mereka mengedepankan argumentasi yang sampai dunia kiamat sekalipun tak cocok satu dengan yang lainnya. Persis pergesekan antara kaum perokok dan aktivis anti rokok.

Apakah karena Manny Pacquiao diputus kontraknya oleh Nike karena menentang LGBT? Juga tidak. Dan tentu saja, bukan pula lantaran saya mendapatkan pesanan untuk menuliskannya. Saya bukan siapa- siapa, cuma wartawan kemarin sore yang sok-sokan menulis kolom yang mutunya juga ala kadarnya, dan oleh sebab itu, setidaknya sampai sejauh ini, tak ada pemilik modal yang berminat membayar jasa saya untuk mengkampanyekan program mereka.

Lalu kenapa saya melanggara niat sendiri? Apa boleh buat. Saya terpaksa melakukannya, lantaran perkembangan terakhir begitu menarik bagi saya. Sejumlah pengeritik (dan tentu saja penghujat LGBT) meneriakkan pemberangusan terhadap Deadpool.

Anda tahu Deadpool? Jika tidak, sini saya beritahu. Deadpool adalah komik yang hak ciptanya dipegang oleh Marvel, "kartel" komik paling berkuasa di kolong langit. Diterbitkan pertama kali pada Februari 1991 dengan judul The New Mutants #98. Tahun ini, Deadpool difilmkan. Karakter utama, Deadpool, identitas rahasia dari Wade Winston Wilson, dimainkan oleh aktor level sedang berkebangsaan Kanada, Ryan Reynolds.

Ramai-ramai LGBT membuat Deadpool terseret-seret masalah. Deadpool ditolak. Para aktivis anti LGBT meminta pemerintah melarang film ini beredar di Indonesia. Alasannya jelas, Deadpool mengkampanyekan LGBT.

Pertanyaannya, benarkah demikian? Mari kita cermati.

Saya, terus terang, bukan penggemar Deadpool. Pada suatu masa tatkala saya masih getol menghabiskan waktu untuk membaca komik, termasuk komik superhero barat, favorit saya adalah Spiderman dan Wolverine. Mungkin juga Batman. Dan sepanjang yang bisa saya ingat, saya cuma punya tiga seri Deadpool, yang tidak bisa saya ingat lagi judulnya.

Meski demikian, saya tetap ingat pada karakter Deadpool, baik saat ia mengenakan kostum superhero maupun saat tampil sebagai orang di balik kostum, Wade Winston Wilson, lelaki malang yang nyaris mati akibat kanker.

Karakteristik Deadpool berbeda dibanding Spiderman atau Batman, di mana karakter Peter Parker dan Bruce Wayne menghilang setelah mereka mengenakan kostum dan berganti peran sebagai pahlawan semua orang.

Deadpool lebih mirip Wolverine. Karakter Wade dan James Howlett atawa Logan, berkelindan solid dalam karakter kepahlawanan mereka. Tidak dapat dipisahkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja atau di luar kendali (seperti Hulk).

Wade doyan berbicara dan keceriwisannya tetap terbawa-bawa saat ia menjadi Deadpool. Tapi tentu saja bukan poin ini yang jadi persoalan. Deadpool diciptakan dengan karakter yang sebelumnya tidak pernah ada. Ia superhero pertama, dan mungkin satu-satunya, yang memiliki orientasi seksual tidak biasa.

Peter Parker boleh culun, pemalu, sukar bergaul, namun ia jatuh cinta sampai termehek-mehek pada Mary Jane Watson. Bruce Wayne, di balik kemurungan dan kedinginan sikapnya, menyimpan kehangatan terhadap tidak kurang 20 perempuan jelita, di antaranya Julie Madison; Talia al Ghul, puteri guru sekaligus salah satu musuh terbesarnya, Ra's al Ghul; dan -tentu saja- Selina Kyle, sosialita dengan identitas rahasia sebagai Catwoman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved