Hardiknas Berdarah di Medan

Mantan Dekan UMSU Ditemukan Tewas Mengenaskan Dibunuh Mahasiswanya

Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini di Medan meninggalkan peristiwa berdarah di kampus UMSU di Jalan Muchtar Basri Medan

TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO
Suasana di kampus UMSU usai mantan dekan FKIP Nur ain Lubis tewas mengenaskan dalam peristiwa pembunuhan 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Jefri Susetio

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melarang personel Sabhara Polresta Medan memasuki lingkungan kampus.

Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini di Medan meninggalkan peristiwa berdarah di kampus UMSU di Jalan Muchtar Basri Medan.

Mantan Dekan FKIP UMSU Nur'ain Lubis ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Senin (2/4/2016) siang.

Nyawanya tidak dapat tertolong lagi karena mengalami pendarahan hebat di bagian tubuhnya.

Seorang mahasiswanya diduga melakukan pembunuhan sadis terhadap dosennya itu. Namun sampai kini belum diketahui identitas pelakunya.

Begitu juga apa motifnya yang melatarbelakangi sehingga mahasiswa itu berbuat nekad terhadap dosennya sendiri, belum mendapat titik terang.

Saat ini kasusnya tengah ditangani petugas Polsek Medan Barat.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait kasus tewasnya sang dosen dari pihak kampus.

Berdasarkan pengamatan Tribun-Medan.com, di areal Fakultas Ekonomi UMSU, Senin (2/5/2016), ratusan mahasiswa menyerang puluhan polisi yang ingin membawa seorang mahasiswa, pelaku penggorokan dosen.

Alhasil, hingga berita ini diturunkan, puluhan Personel Sabhara Polresta Medan dan Reskrim Polresta Medan belum dapat membawa pelaku dari dalam toilet.

Tidak hanya melarang polisi memasuki areal kampus. Puluhan mahasiswa juga berupaya memprovokasi mahasiswa lainnya untuk mengusir polisi

"Ini kampus kami, polisi keluar, polisi keluar. Kawan-kawan jangan izinkan polisi masuk kampus. Keluar polisi sekarang juga," teriak mahasiswa dari atas meja.

Setelah itu, mahasiswa dari pelataran Fakultas Ekonomi, berdatangan.

Sehingga, Personel Sabhara mendorong mundur mahasiswa. Alhasil aksi saling dorong dan baku hantam tidak terhindarkan.

(tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved