Baca Selengkapnya di Tribun Medan

Tiga Jembatan Timbang Tutup

"Kalau mau tanya sama bos sajalah, cuma memang ini bos belum datang. Karena rusak monitornya, ya gak bisalah. Atau kalau mau tanya ke Medan saja"

Tribun Medan/ Jefri Susetio
Truk melintas di jembatan timbang Sibolangit, Sabtu (22/10/2016) siang. Suasana di timbangan sepi usai penggerebekan operasi pungli oleh Polrestabes Medan. 

- Tidak Operasional Selama Dua Pekan

- Kadishub Sumut: Wajar Petugas Resah

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Tiga unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB) Dinas Perhubungan Provinsi Sumut di Jalinsum Tanjungmorawa dan Binjai tidak beroperasi berhari-hari.

Dan, tampaknya jembatan timbang di Jalan Ir Juanda, Binjai Timur akan tutup lebih lama.

Pasalnya, dinas perhubungan tidak punya anggaran untuk memperbaiki timbangan tersebut pada 2016. Sedangkan, UPPKB Tanjungmorawa I di Simpang Kayu Besar tidak beroperasi sejak, Minggu (23/10).

Baca: Dua Jembatan Timbang di Tanjungmorawa Tidak Beroperasi

Sementara UPPKB Tanjungmorawa II di Desa Wonosari Km 21 tidak beroperasi selama dua pekan.
Para pegawai di jembatan timbang tersebut mengatakan, tidak beroperasinya UPPKB, gara-gara ada kerusakan di mesin penimbang.

Pantauan Tribun, kemarin, di UPPKB Tanjungmorawa I petugas sudah menutup pintu masuk dengan traffic cone (alat pengendali lalu lintas berbentuk kerucut).

Petugas juga sudah membuat pengumuman di kertas selembar, yang ditempelkan di rambu lalu lintas. Isinya untuk sementara waktu jembatan timbang tersebut tidak dapat beroperasi, karena adanya kerusakan pada monitor.

Pengumuman tersebut ditandatangani pelaksana tugas UPPKB TM I, M S Riyadi.

jembatan_timbang
jembatan timbang di Jalan Ir Juanda, Binjai Timur, tutup, Selasa (25/10/2016).

"Kalau mau tanya sama bos sajalah, cuma memang ini bos belum datang. Karena rusak monitornya, ya gak bisalah. Atau kalau mau tanya ke Medan saja di kantor Dinas. Kalau kami di sini "kecil-kecil" gak boleh kasi keterangan. Bukan wewenang kami untuk memberi komentar apalagi sama wartawan," kata pegawai, yang menolak memberi tahu namanya.

Tribun sempat meminta bukti bahwa, monitor memang rusak. Seorang pegawai pun menghidupkan monitor untuk timbangan. Dan, terlihat layar pada mesin timbang error.

"Minggu sore sekitar jam empat ini rusaknya. Ya, sudah tahu juganya pimpinan, cuma ya sekarang memang nyatanya belum diperbaiki, ya cemana. Gak ada hubungannyalah sama kejadian penangkapan di Sibolangit. Kurasa monitornya ini error, karena air masuk ke mesin timbang. Tapi, entah kenapa pula bisa masuk air ke dalam," ucap pegawai lainnya, yang juga tidak bersedia menyebutkan namanya.

Jembatan Timbang Ganjar
GANJAR Pranowo marah saat menangkap basah para sopir memberikan uang pungli ke petugas jembatan timbang di Batang, Minggu (27/4) malam.

Beberapa pegawai yang diwawancarai Tribun, meski dengan malu-malu ada juga di antara mereka yang membenarkan kalau perputaran uang di setiap UPPKB cukup besar.

Menurut mereka, hal tersebut bisa dilakukan, karena memang sistem yang dipakai belum online.

"Coba dibuat online, pasti tidak ada yang bisa menyeleweng. Sekarang gini, penempatan kita bertugas pun gak sesuai ini. Jauh kali kami rasa. Cobalah ya, ada di tempat kita ini orang Binjai yang tugasnya sampai Tanjungmorawa. Jauh kali kan. Kami itu kalau bekerja satu regu 12 orang. Di sini ada lima regu," kata staf, yang mengaku sudah golongan 3B.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved