Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Diiringi Omelan, Masih Semrawut dan Macet, Kok Bisa Medan Raih Piala Wahana Tata Nugraha
Penghargaan ini agak bias, karena kenyataannya trasportasi umum masih semrawut dan arus lalu lintas kerap macet.
* Anggota DPRD Belum Bangga
* Masih Semrawut dan Sering Macet
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pemerintah Kota Medan meraih Piala Wahana Tata Nugraha 2016 Katagori Lalu Lintas Kota Metropolitan dari Kementerian Perhubungan. Kriterianya antara lain kualitas jalan dianggap sangat baik, fasilitas seperti marka jalan, trotoar juga bersih dari Pedangan Kaki Lima (PKL).
Namun sayang, sebagian pihak menganggap penghargaan ini agak bias, karena kenyataannya trasportasi umum masih semrawut dan arus lalu lintas kerap macet. Objek yang dinilai hanya lima ruas jalan utama, jalan protokol, tidak cukup mewakili gambaran menyeluruh.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat membenarkan, lima ruas jalan tersebut merupakan jalan yang sama dinilai Kemenhub, sejak Piala WTN 2013. Bahkan Renward menegaskan kelima ruas jalan merupakan jalan unggulan Kota Medan.
"Kelima ruas jalan ini kita ajukan kepada Kemenhub untuk dinilai karena di sini lah ruas jalan unggulan Kota Medan. Kualitas jalan di sini sangat baik, fasilitas seperti marka jalan, trotoar juga bersih dari PKL (Pedangan Kaki Lima)," kata Renward kepada Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Kamis (2/2/2017).
Baca Juga: Heboh Surat Izin Tulisan Ayah Amel Berbalas dari Ibu Guru Amel yang Tak Kalah Puitis
Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Transportasi Medan Syukrinaldi pun mengaku bangga Kota Medan berhasil memperoleh Piala WTN 2016.
Namun ia mempertanyaan proses penilaian tim Kemenhub, dan lokasi yang jadikan objek penilaian. Ia heran, tidak ada perkembangan sistem lalu lintas yang signifikan membaik terjadi di Kota Medan, justru sebaliknya.
"Kriteria penilaianya bagaimana? Saya heran soalnya sistem lalu lintas di sini tidak begitu bagus. Kalau lima ruas jalan itu dari dulu sudah bagus, apalagi sejak 2013 sudah menang, berarti tidak ada perkembangan," ucap Syukrinaldi kepada Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Kamis (2/2/2017).
Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) Kategori Lalu Lintas untuk Kota Metropolitan diterima Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi di Merlynn Park Hotel Jalan KH Hasyim Anzhari, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).
Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) diberikan Pemerintah Pusah dalam melalui Kementerian Perhubungan. Penghargaan WTN dianugerahkan setahun sekali kepada pemerintah kabupaten/kota yang dinilai berhasil menata prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Intinya kenyamanan dan ketertiban berlalu lintas di dalam jalan; baik kota maupun ibu kota kabupaten.
Kriteria penilaian Piala WTN adalah penilaian administrasi yang meliputi perencanaan area serta peraturan lalu lintas; penilaian teknis dan operasional yang meliputi sarana- prasarana, lalu lintas, dan pelayanan kepada masyarakat; dan penilaian komitmen yang meliputi kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan.
Baca Juga: Konyol, Niat Bermain Berakhir dengan Ular Piton Terjebak di Lubang Tindik Telinga, Dilarikan ke IGD
Pada anugerah Piala WTN 2016, lima kabupaten/kota di Sumatera Utara meraih penghargaan. Piala WTN Katagori Metropolitan diraih Kota Medan, WTN Kategori Sedang diraih Kota Binjai, kemudian Katagori Kecil diraih Lubukpakam (Kabupaten Deliserdang0, Stabat (Kabupaten Langkat), dan Kota Sibolga. Piala WTN dilaksanakan sejak 1992.
Nada heran juga disampaikan anggota DPRD Medan Fraksi PKS, Jumadi. Ia mengaku menyambut penghargaan Piala WTN, namun hal itu tidak cukup membuat DPRD Medan berbangga hati. Jumadi menuturkan lima ruas jalan yang diajukan Pemko untuk dinilai ke Kemenhub belum mewakili Kota Medan.
"Ada berapa ribu jalan di Medan ini, mana mungkin diwakili oleh lima jalan saja. Bergeser sedikit dari lima ruas jalan itu ada Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan Patimura, lihat bagaimana lalu lintas di sana, semrawut. Jadi belum mewakili Medan lah," kata Jumadi.
Lima Ruas Jalan