Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Diiringi Omelan, Masih Semrawut dan Macet, Kok Bisa Medan Raih Piala Wahana Tata Nugraha

Penghargaan ini agak bias, karena kenyataannya trasportasi umum masih semrawut dan arus lalu lintas kerap macet.

Tribun Medan / Array
Arus lalu lintas di Jalan Merak Jingga, Lingkungan XI, Kelurahan Kesawan, Kecataman Medan Barat macet parah. Kemacetan terjadi karena ada kebakaran yang menghanguskan lima toko komputer di kawasan penjual elektronik itu, Senin (31/10/2016) 

Untuk meraih Piala WTN 2016, tidak semua ruas jalan raya di Kota Medan yang dinilai tim Kemenhub. Pemko hanya menyertakan lima ruas jalan, yang sehari-hari memang lancar lalu lintasnya, yakni Jalan Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, Jalan Sudirman, Jalan Suprapto dan Jalan Putri Hijau.

Tak hanya menyebutkan lal lintas kota semrawut, Jumadi bahkan menyebutkan tranportasi Medan tertinggal dari daerah lainnya.

"Kalau dilihat kasat mata, lalu lintas kita (Medan) tertinggal. Tapi ya sudah kita apresiasi saja," katanya.

Jumadi menyebutkan, lima ruas jalan di atas belum mewakili sistem transportasdi dan lalu lintas ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.

"Bergeser sedikit dari lima ruas jalan itu, ada Jalan Brigjen Katamso, lihat bagaimana lalu lintas di sana, semrawut. Jadi belum mewakili Medan lah," kata Jumadi.

Disinggung mengenai pengembangan ke ruas jalan yang lain, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat menyebutkan akan terus melakukan pembenahan.

"Kita pasti selalu buat yang terbaik, nanti kita akan kembangkan kondisi yang sama ke ruas jalan lainnya. Pasti kita kerjakanlah," katanya.

Renward menceritakan telah meraih empat Piala WTN secara berturut sejak 2013. Menurutnya, Wali Kota Medan Dzulmi Edin meminta Renward fokus membenahi angkutan dalam kota.

"Saat ini lalu lintas, ke depan akan fokus ke angkutan karena Pak Wali mau menerima Piala WTN di Istana Negara." ucap Renward.

Banyak Angkot Tua Masih Beroperasi

PIALA Wahana Tata Nugraha (WTN) Kategori Lalu Lintas untuk Kota Metropolitan diterima Pemerintah Kota Medan dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi di Merlynn Park Hotel Jalan KH Hasyim Anzhari, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).

Menurut Ketua Lembaga Studi dan Advokasi Transportasi Medan Syukrinaldi penghargaan ini kurang pas. Sebab mayotitas armada transportasi dalam kota berusia tua dan fisiknya buruk, sehingga kerap mengancam keselamatan penumpang.

"Angkot masih banyak yang jelek. Mobil yang telah beroperasi puluhan tahun dan kondisi membahayakan masih berjalan, tak ada yang diremajakan. Menang di kategori kota metorpolitan lagi, membingungkan," katanya.

Di samping kualitas armada sarana dan prasarana transportasi sangat buruk. Di antaranya yakni berbagai ruas jalan yang masih berlubang, dan banyaknya lampu lalu lintas yang tidak berfungsi.

"Saya tidak mau munafik, transportasi kita punya banyak permasalahan. Ruas jalan kita masih banyak yang berlubang, bahkan kalau banjir genangan air bisa sangat tinggi dan membahayakan pengguna jalan. Setelah itu beberapa lampu lalulintas mati," ujar Syukrinaldi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved