Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Diiringi Omelan, Masih Semrawut dan Macet, Kok Bisa Medan Raih Piala Wahana Tata Nugraha
Penghargaan ini agak bias, karena kenyataannya trasportasi umum masih semrawut dan arus lalu lintas kerap macet.
Tenaga kerja transportasi juga jauh dari kata profesional. "Berhenti di tikungan, berhenti sesuka hati. Ini kenyataan di lapangan, belum layak lah," ungkapnya lagi.
Bagaimana dengan prestasi Piala WTN 2016 katagori Kota Sedang yang diterima Pemerintah Kabupaten Langkat untuk Langkat?
Mantan Anggota DPRD Langkat Safril mengatakan, Kabupaten Langkat belum layak mendapatkan penghargaan prestisius tersebut. Pasalnya di Langkat banyak kondisi jalan rusak parah akibat truk bertonase tinggi yang tiap hari hilir mudik di kota itu.
"Galian C sangat marak di kota Langkat. Banyak jalan rusak parah. Bagaimana mungkin Langkat bisa memperoleh penghargaan tersebut," katanya, Rabu (1/2/2017).
Menurutnya tidak hanya Desa Banyumas, Wampu, Batang Serangan, Sawit Sebrang dan Bahorok, jalan di Kabupaten pun luluh lantak akibat truk galian C.
Safril meyakini tim dari Kementerian tidak melakukan survey dengan baik. Dia menduga tim hanya melakukan survey di sepanjang jalan menuju kantor bupati dan rumah dinas bupati.
"Saya bingung. Jangan-jangan tim kementerian hanya mengambil sampel atau hanya datang sembari duduk-duduk saja," katanya.
(cr2/tribun-medan.com)