Breaking News
Mahasiswa Sampai Panjat Pagar Kejaksaan Tinggi Sumut Minta Bupati Ini Ditangkap
"Kami minta Bachrum ditangkap. Karena kasus ini sudah terhenti sekian lama. Apalagi, uang yang dikorupsinya mencapai Rp 7,5 miliar,"
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana belanja rutin Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) tahun 2005 silam, mantan Ketua DPRD Tapanuli Selatan yang kini menjabat sebagai Bupati Padang Lawas Utara, Bachrum Harahap tak kunjung ditangkap dan diadili.
Bahkan, kasus korupsi ini telah terhenti sejak 2008 silam.
Baca: Begini Isi Tudingan Mahasiswa pada Bupati Paluta
Baca: Mengenang Pangeran Cikeas Berseragam TNI yang Tersungkur di Pilkada, Tetap Putra Terbaik Bangsa

Karena kasus ini terhenti sekian lama, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Padang Lawas Utara (Gema Paluta) mendatangi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) di Jl AH Nasution, Medan. Mereka menggelar aksi dengan menggoyang-goyangkan pagar Kejati Sumut.
Baca: Mengharukan, Tetesan Air Mata Annisa Pohan saat Agus Meminta Maaf
"Kami minta Bachrum ditangkap. Karena kasus ini sudah terhenti sekian lama. Apalagi, uang yang dikorupsinya mencapai Rp 7,5 miliar," teriak Koordinator Aksi, Iqbal Harahap, Kamis (16/2/2017).
Baca: Gadis Cantik Unggah Janji Berpose Telanjang bila Ahok Menang Gegerkan Dunia Maya
Iqbal mengatakan, uang yang dikorupsi Bachrum dan kroninya itu bersumber dari uang Pemkab Paluta Tahun Anggaran 2001-2002. Uang itu masuk ke kantong pribadi Bachrum dan keluarganya.
"Sampai sekarang Bachrum melenggang bebas tanpa ditangkap dan diadili. Ada apa dengan Kejatisu," teriak massa aksi.
Baca: Perempuan Berkerudung Pergoki Suami Selingkuh, Berikan Benda Ini pada Wanita Selingkuhan
Tak cukup menggoyang-goyang pagar, masa aksi juga memanjat pagar dan berusaha masuk ke halaman Kejatisu. Namun, aksi itu dihalangi polisi dan sekuriti kejaksaan.
Baca: Tatkala Mulan Jameela Foto Nyender Manja di Bahu Ahmad Dhani, Netizen: Kok Serem?
Dari pantauan Tribun, masa aksi juga membaluri tubuhnya dengan obat merah. Obat merah itu pertanda bahwa mereka siap berdarah untuk berjuang hingga Bachrum ditangkap.
(ray/tribun-medan.com)