Terapis Spa Dapat Penghasilan Rp 30 Juta, Paket Khusus Berakhir Hubungan Seksual, 2 Tahun Beroperasi

Omzet yang didapat dari jasa prostitusi berkedok spa ini Rp 450 juta hingga setengah miliar lebih setiap bulannya.

Instagram
Prostitusi online. (Instagram) 

TRIBUN-MEDAN.com - Selama 2 tahun beroperasi menyediakan jasa spa esek-esek, Praja Spa di Jalan Tukad Unda, Panjer, Denpasar digerebek Unit Cyber Crime Polda Bali.

Omzet yang didapat dari jasa prostitusi berkedok spa ini Rp 450 juta hingga setengah miliar lebih setiap bulannya.

Baca: Tak Disangka, Aming dan Evelyn Akhirnya Baikan, Netizen: Alhamdulillah, Seneng Banget Liatnya

Direktur Kriminal Khusus Polda Bali, Kombes Kenedy mengatakan, dari 24 pekerja yang diamankan, pihaknya menetapkan dua orang pemilik spa bernisial IM (37) dan DK (29) serta seorang marketing spa berinisial AY (32) sebagai tersangka.

“Kami mengamankan 24 orang, tapi tiga diantaranya kami tetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah pemilik dan marketing spa,” jelasnya didamping PLT Wadirkrimsus AKBP Ruddi Setiawan di ruang rapat Ditkrimsus Polda Bali, Denpasar, Selasa (14/3/2017).

Baca: Wow, 6 Tahun Menikah Tanpa Anak Kini Pasutri Dikaruniai 4 Bayi Kembar, Lihatlah Comelnya Sang Bayi

Lanjut Kombes Kenedy, omzet yang dihasilkan dari bisnis prostitusi ini terbilang fantastis, hingga mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

“Dalam sehari omzet bisa mencapai antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Sebulan, spa ini bisa meraup keuntungan hingga Rp 450 juta lebih,” tuturnya.

Mantan Dirkrimsus Polda Riau ini juga mengatakan, sasaran jasa ini beragam baik lokal maupun asing.

Namun ia belum bisa memaparkan secara rinci dari kalangan mana saja yang menggunakan jasa spa plus-plus ini.

Baca: Kisah Siwaji Raja, Sempat Bebas dan Melangkah 2 Meter tapi Ditangkap Kembali, Kericuhan Terjadi

Lanjutnya, 18 terapis yang sempat diamankan kebanyakan didatangkan dari luar Bali, menurut data yang dihimpun sejumlah terapis yang dipekerjakan untuk melayani pelanggan berasal dari Bali, Jember, Bandung, Batam dan Jakarta.

Para terapis yang bekerja di sana berpenghasilan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Kata Kombes Kenedy, pemasaran spa esek-esek dilakukan dengan cara menawarkan paket-paket khusus terutama melalui media sosial seperti facebook.

Setidaknya ada 5 paket khusus dengan varian harga yang berbeda yang sering ditawarkan melalui facebook, BBM dan Line.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved