Panglima TNI Sebut Ada Kelompok Merasa Benar dan Paling Hebat Sindir Siapa?
Gatot mengingatkan bahwa perjuangan para kiai dan ulama di masa awal kemerdekaan merupakan contoh yang harus ditiru hingga saat ini.
TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para kiai dan ulama.
Menurut Gatot, saat ini kiai dan ulama diyakini dapat menjadi pemersatu umat beragama.
Baca: Massa Hizbut Tahrir Indonesia-Banser GP Ansor Bentrok di Makassar
Hal itu dikatakan Gatot dihadapan 10.000 santri Pondok Pesantren Buntet, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017) malam.
"Bangsa Indonesia merdeka karena peran aktif para kiai dan ulama bersama-sama dengan umat agama lain, berbagai macam suku berjuang bersama-sama sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat dalam meraih kemerdekaan," ujar Gatot dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima Kompas.com, Minggu (16/4/2017).
Baca: Kisah Berliku Fitriani: Sejak Bayi Ditelantarkan hingga Dijual Suami Rp 50 Ribu

Menurut Gatot, saat ini banyak masyarakat yang mulai terpecah dalam berbagai kelompok tertentu.
Sebagian dari kelompok tersebut ada yang merasa lebih baik dan merasa lebih banyak berjasa bagi Indonesia.
Gatot mengingatkan bahwa perjuangan para kiai dan ulama di masa awal kemerdekaan merupakan contoh yang harus ditiru hingga saat ini.
Baca: Pelan-pelan Terungkap Nama yang Kembalikan Uang Korupsi e KTP ke KPK
Menurut Gatot, para kiai dan ulama berhasil menyatukan berbagai kemajemukan masyarakat Indonesia.
"Inilah yang harus kita waspadai, adanya kelompok yang paling merasa benar, paling hebat, tidak seperti ulama yang bersatu padu bersama agama lainnya dan bangkit pada saat bangsa membutuhkannya," kata Gatot.
Baca: Sebut Ahok Didukung Sembilan Naga, Habib Rizieq Kembali Dilapor ke Polisi
Menurut Gatot, salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan dan mempertahankan Indonesia agar tetap berdiri teguh, adalah dengan tidak membedakan agama satu dengan yang lainnya.
Di akhir sambutannya, Gatot berharap para santri mampu membangkitkan kebersamaan dengan berbagai komponen untuk menjaga ketentraman.
"Negara Indonesia adalah mayoritas beragama Islam yang benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan," kata Gatot. (*)