Baca Edisi Cetak Tribun Medan
1.000 Lilin untuk Ahok Menyala di Medan tapi 'Padam' di Bangka karena Adanya Tekanan
"Sudah tidak betul lagi sekarang. Mari bersama-sama yang selama ini tidak diaggap, kita buktikan kita ada,"
MENGENAKAN pakaian serba hitam, pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkumpul di Lapangan Merdeka. Mereka menyalakan 1.000 lilin sebagai tanda dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, yang divonis penjara dua tahun, dalam kasus penistaan agama.
SEBELUM berkumpul di Lapangan Merdeka, pendukung Ahok, melakukan longmarch mengintari Lapangan Merdeka, mulai dari gerbang Merdeka Walk. Sesekali mereka berhenti dan bernyanyi lagu wajib nasional Indonesia.
Para pendukung Ahok, yang didominasi anak-anak muda ini, juga bersorak meminta Ahok dibebaskan. Sebab, menurut mereka hukum yang menjerat Ahok tidak adil. "Bebaskan Ahok. Bebaskan Ahok," teriak pendukung Ahok, Kamis (11/5) malam.
Baca: Mengulik Alasan Mahkamah Agung Beri Promosi Tiga Hakim yang Mengadili Perkara Ahok
Baca: Lewat Pengeras Suara Ahok Minta Pendukungnya Bubar karena Ahok Khawatirkan Hal Ini
Baca: Mendagri Sebut Ada Tokoh Nasional Ingin Ubah Ideologi Bangsa, Siapakah Dia?
Baca: Melaju ke Final, Manchester United Bersua Ajax Amsterdam
Poster-poster bertuliskan dukungan kepada Ahok, yang beraneka ragam mereka jejarkan. Bahkan, ada poster yang bertuliskan supaya Ahok datang ke Medan supaya mereka pilih.
Semangat para pendukung Ahok ini tidak surut ketika hujan turun, bahkan mereka sangat menikmatinya. Memang lilin-lilin yang mereka nyalakan padam, tetapi kembali mereka nyalakan dan melindungi lilin dari air hujan mengunakan tangannya.
Pendopo Lapangan Merdeka dan tenda-tenda untuk acara pekan inovasi di Lapangan Merdeka tidak sanggup menampung para pendukung Ahok. Momen keramaian ini juga tak lupa diabadikan para anak muda, mengunakan kamera ponsel.
Semangat para anak muda tersebut semakin menggebu-gebu tak kala ada yang mulai menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia. Di antaranya Maju Tak Gentar, dan Satu Nusa Satu Bangsa.
Massa yang didominasi perempuan tersebut ada yang datang dari luar Kota Medan, seperti dari Binjai, Tebingtinggi, dan daerah Deliserdang. Pendukung Ahok ini berkumpul sejak sore, dan semakin malam semakin banyak.
Saking ramainya pendukung Ahok ini juga membuat lalu lintas di Jalan Balai Kota, Jalan Pulau Pinang, Jalan Abdulah Lubis macet total. Polisi yang berjaga di lokasi pun harus hujan-hujanan mengatur lalu lintas.
Nia Mendroafa, pendukung Ahok yang ikut acara ini bercerita bahwa, ia hadir pada acara tersebut guna menyampaikan aspirasinya mendukung Ahok. "Kami yakin Pak Ahok itu orang baik, orang baik harus didukung," ujarnya.

Grefa Ginting, peserta lainnya mengaku datang untuk mendukung orang yang antikorupsi. Menurutnya, mendukung Ahok adalah salah satu caranya untuk mendukung pemberatasan korupsi.