Edisi Cetak Tribun Medan

Mantan Jihadis Menduga Johan Pernah Dibina oleh Narapidana Teroris saat Mendekam di Lapas

Mantan jihadis Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin menduga Johan alias Jhon Hen (41) pernah dibina para narapidana teroris saat mendekam di Lapas Ta

Tribun Medan/Royandi
Keluarga terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 datangi Mapolda Sumut didampingi FUI dan ormas Islam, Kamis (8/6/2017) 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Mantan jihadis Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin menduga Johan alias Jhon Hen (41) pernah dibina para narapidana teroris saat mendekam di Lapas Tanjunggusta, Medan.

Jhon merupakan satu dari tiga terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Kota Medan, Selasa lalu. Dua terduga teroris lainnya adalah Reza Alfino (38), warga Jalan Jermal-VII, Gang Masjid, Medan, dan Azzam Alghozi alias Abu Yakup (48), warga Sarirejo, Medan.

"Saya menduga Jhon Hen, pernah dibina para narapidana teroris. Namun, saya kurang tahu pasti siapa saja yang membinanya. Tapi, Jhon Hen itu kemungkinan mendapat pemahaman saat mendekam di Lapas Tanjunggusta," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Jumat (9/6/2017) sore.

Baca: Cerita Mantan Polisi yang Jadi Teroris Setelah Sambangi Tangan Kanan Noordin M Top

Baca: Anak Terduga Teroris Mengigau Tiap Malam Cari Ayahnya

Baca: NEWSVIDEO: Jhonhen Terduga Teroris Ditangkap Saat Istri Berjualan dan Begini Ekspresi Anaknya

Baca: Mabes Polri: Penangkapan Terduga Teroris di Medan terkait Jaringan JAD

Selama mendekam di Lapas Tanjunggusta, Ghazali mengaku, tidak pernah bersentuhan langsung dengan Jhon. Apalagi, ia berulang kali dipindah, untuk kepentingan penyidikan dan proses pembuatan buku. Karena itu, ia menyebut, Jhon bukan dapat pembinaan dari sel jaringan teroris dari kelompoknya.

Ia menambahkan, ada beberapa jaringan lain yang berada di Lapas Tanjunggusta. Seperti, jihadis yang ditangkap saat latihan perang di Aceh.

"Ada kelompok Aceh yang latihan militer di Aceh Besar. Tapi, saya kurang tahu pasti ustaz yang membina, karena mereka jaringan baru. Saya kurang mendalami tentang identitas Jhon, hanya pernah ketemu sebentar," katanya.

Namun ia mengaku, cukup mengenal tiga terduga teroris yang diamanakan Densus-88 di Medan, yakni Abu Yakup, Reza, dan Jhon.

Ia menceritakan, cukup terkejut saat tim Densus-88 melakukan penyergapan, karena ketiganya bukan bagian dari kelompok radikal. Tapi, ia tidak berani memastikan, karena semua Muslim dapat menjadi jihadis.

"Saya kenal ketiganya merupakan orang-orang yang aktif organisasi. Tapi, kalau tiba-tiba dikaitkan dengan teroris ini, saya kurang paham," ujarnya.

Ia mengungkapkan, usai keluar dari penjara, tidak pernah lagi berkomunikasi dengan para jihadis, kecuali mantan-mantan teroris. Apalagi, ia sudah tobat dan mengelola pesantren Darusy Syifa, Dusun IV Seimencirin, Kutalimbaru.

Menurutnya, sel jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cukup banyak di Kota Medan. Seluruh sel jaringan terhimpun di JAD wilayah barat. Bahkan, Kota Medan dijadikan kantong jihadis di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved