Arus Mudik
Nagreg Semalaman Macet Parah, Kendaraan Cuma Bisa Bergerak 5 Km dalam 5 Jam
Seorang pedagang asongan menyampaikan, kemacetan terjadi hingga kantor Polsek Nagreg yang berjarak sekitar lima kilometer jauhnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Kemacetan terjadi pada jalur selatan, tepatnya Lingkar Nagreg, Kamis (22/6) malam.
Pantauan Wartakotalive.com pada sekira pukul 20.00 WIB, kemacetan sudah terjadi di Jalan Cicalengka, tepatnya di depan Kantor Desa Nagrog dengan kecepatan hanya sekitar 10 kilometer per jam.
Seorang pedagang asongan menyampaikan, kemacetan terjadi hingga kantor Polsek Nagreg yang berjarak sekitar lima kilometer jauhnya.
Baca: Ada Puluhan Pihak Diduga Terima Uang Suap e-KTP, Ada yang Anonim
Baca: Kisah Para Pemudik Pulang Kampung Naik Bajaj ke Brebes demi Hemat Biaya
Baca: Ditengarai Ketakutan, Terduga Penerima Suap e-KTP Ramai-ramai Kembalikan Uang ke KPK
Sementara, penyebab kemacetan menurutnya terjadi akibat antrean kendaraan di persimpangan serta perlintasan Kereta Api (KA) Stasiun Nagreg.
Kemacetan parah terjadi pada Cagak Nagreg, Cibiuk, Kabupaten Garut. Persimpangan jalan menuju Garut ataupun Tasikmalaya, Jawa Barat, itu terhenti akibat padatnya volume kendaraan dari arah Bandung yang terus mendesak melintas.
Seorang pemudik asal Cipinang, Jakarta Timur, Yusuf Suhendra (33) mengaku heran dengan kemacetan yang terjadi setiap mudik lebaran.
Baca: Chelsea Incar Bonucci Sebagai Pengganti John Terry
Baca: Donnarumma Tak Terima dengan Perlakuan Milanisti
Baca: Bunga Citra Lestari dan Air Mata di Surat Kecil untuk Tuhan
Lingkar Nagreg yang merupakan akses utama menuju kampung halamannya di Singaparna, Tasikmalaya selalu macet.
"Saya juga bingung, kenapa begini terus ya setiap tahun, sudah lima jam lho nggak bergerak. Masa, lima jam cuma jalan lima kilometer," keluhnya yang keluar mobil meregangkan badan melihat ujung kemacetan.
Pantauan Warta Kota hingga pukul 23.00 WIB, terurainya kemacetan terlihat usai pihak Kepolisian melakukan rekayasa buka tutup jalan setiap setengah jam.
Namun, kepadatan kembali terjadi lantaran banyaknya pengendara sepeda motor yang memaksakan diri menerobos penjagaan petugas.
(Warta Kota)