Polisi Langsung Bergerak ke Room 2 Inul Vizta, Cari Tahu Penari Telanjang
Petugas karaoke, kata Windi, tidak mungkin menanyakan perempuan yang dibawa ke tempat karaoke itu siapa.
TRIBUN-MEDAN.com - Managemen karaoke Inul Vizta Kediri, punya versi tersendiri mengenai penggerebekan yang dilakukan petugas Polda Jatim pada Kamis (13/7/2017) malam lalu.
"Kejadian di room 2 itu menjelang closing (tutup) pukul 00.30 WIB. Ada rombongan tamu 7 sampai 9 orang, terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak," jelasnya Windi Kadiatri, perwakilan managemen Inul Vizta Kediri, Jumat (14/7/2017).
Kepada petugas karaoke, tamu tengah malam itu menjelaskan ingin menemui temannya yang saat itu sedang berkaraoke di room 2."Ibu-ibu itu sudah tahu temannya di room berapa," jelasnya.
BACA: Manager Karaoke Sediakan Striptis, Inul: Dijebak, Tak Ada Tari Telanjang
BACA: Tarif Penari Telanjang Rp 500 Ribu untuk Lima Lagu
Ruangan 2 memang disewa oleh enam orang tamu, terdiri dari dua pria dan empat perempuan. Mereka booking ruangan pada pukul 22.00.
"Apa yang terjadi di dalam room sudah di luar kewenangan kami," jelasnya.
Baca: Suami Tuntut Ulang Tes Keperawanan, Perempuan Cantik Ini Tak Tahan, Akhirnya Bunuh Diri
Windi juga mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui rombongan yang baru datang menjelang closing itu merupakan petugas dari Polda Jatim.
Baca: Dukungan Tolak Hak Angket DPR Terus Mengalir, Gedung KPK Semakin Ramai
Baca: Terkait Hak Angket, KPK Bilang, Tidak Ada Gunanya DPR Bela Teman Terjerat Korupsi e-KTP
"Rombongan dari Polda ini memang bertujuan mencari tamu yang berkaraoke di tempat kami," jelasnya.
Ditambahkan Windi, pihaknya membantah telah menyediakan penari telanjang dan minuman keras (miras) di karaoke Inul Vizta.
"Kami karaoke keluarga tidak menyediakan perempuan pendamping dan minuman alkohol," tambahnya.
Menurutnya, apabila ada tamu yang membawa perempuan dan minuman alkohol ke dalam room sudah bukan kewenangan managemen.