Pilpres 2019

Mengagetkan, Inilah Calon Pasangan Jokowi yang Diusung Partai Nasdem, Duet Sipil dan Militer

NasDem mulai mewacanakan tokoh militer ini sebagai calon wakil presiden. Untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi pada pemilihan presiden 2019.

TWITTER/@Jokowi
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela forum G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). (TWITTER/@Jokowi) 

TRIBUN-MEDAN.com - NasDem mulai mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden, untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi pada pemilihan presiden 2019.

Anggota Dewan Pakar NasDem Taufiqulhadi mengungkap alasannya memunculkan nama jenderal bintang empat itu.

"Yang harus dipahami di Indonesia adalah sebuah negara yang luas dengan katar belakang keberagaman. Maka kita harus mendesain politik itu untuk mengakomodir semua kepentingan tersebut," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

NasDem Ungkap Alasan Munculkan Nama Gatot Nurmantyo untuk Dampingi Jokowi di Pilpres
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan arahan saat menghadiri acara pembekalan calon Perwira Remaja di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/7/2017). Dalam pembekalan tersebut Megawati Soekarnoputri memberikan paparan mengenai kebhinekaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Baca: Mengejutkan, Istri Muchtar Effendi Beber Pengakuan Uang yang Diterima Jaksa KPK, Benarkah?

Baca: Muchtar Effendi Menguak Pernah Berurusan dengan Mantan Jubir KPK, Begini Tanggapan Johan Budi

Baca: Curhat Nelangsa Murid SD pada Presiden Jokowi, Simak Isinya

Baca: KPK Tanggapi Tudingan Muchtar Effendi bahwa Novel Baswedan Ingin Menembak dan Ambil Hartanya

 
Oleh karenanya, Taufiqulhadi mengatakan pihaknya memikirkan sejumlah pertimbangan untuk memunculkan nama cawapres.

Pertama, terkait asal calon dari Pulau Jawa.

Sebab, masyarakat Indonesia mayoritas berada di Pulau Jawa.

"Mungkin 60 persen, diluar Jawa 40 persen kalau kita ingin mendudukkan politik dalam Indonesia seharusnya selalu kita melihat faktor Jawa. Seperti sekarang yang ideal," kata anggota Komisi III DPR itu.

Kedua, kata Taufiqulhadi, faktor sipil dan militer. Ia menyebutkan adanya anggapan masyarakat faktor militer lebih disiplin.

NasDem, ujar Taufiqulhadi, sempat mendukung pasangan Jawa-luar Jawa yang tercermin dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Tapi kalau sekarang ini kami berpikir kita padukan sipil dan militer," kata Taufiqulhadi.

Taufiqulhadi mengakui NasDem belum memutuskan nama untuk diusung dalam Pemilihan Presiden 2019.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved