Kejurda POBSI Jaring Pebiliar Kelas Nasional
Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumatera Utara menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Biliar Piala Gubernur Sumut
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumatera Utara menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Biliar Piala Gubernur Sumut di Pusat Latihan POBSI Sumut, Jalan S Parman, Selasa (12/12).
Kejurda diselenggarakan untuk membina dan menjaring atlet biliar potensial yang mampu menjadi andalan Sumut di event nasional dan Internasional
"Kejurda antarpelajar ini untuk menjaring bibit - bibit atlet muda, supaya nanti yang berbakat kita poles dan dilatih supaya mengikuti prestasi jejak - jejak seniornya. Termasuk calon pengganti seniornya di masa mendatang," kata Ketua Pengprov POBSI Sumut Salomo Pardede.
Baca: Ali Akbar Pelaku Mutilasi Korbannya dengan Kejam di Tempat Biliar Diringkus Polisi
Bagi peraih medali, kata Salomo, kejuaraan ini akan menjadi ajng seleksi untuk menjadi wakil Sumut berlaga di even tingkat nasional seperti Kejurnas tahun 2018 tingkat junior maupun senior.
"Bagi peraih emas, perak, dan perunggu akan kita seleksi lagi untuk berlaga di even kejurnas yang menjadi agenda rutin PB POBSI tiap tahunnya," jelasnya.
Dikatakan Salomo, Kejurda ini sekaligus memberikan paradigma bagi sekolah - sekolah serta kalangan bahwa biliar merupakan olahraga prestasi yang keberadaannya tetap eksis bahkan di Sumut.
Baca: Catur Sumut Lampaui Target Emas Peparnas
"Kejurda ini tentu juga untuk membalikkan citra bahwa biliar itu bukan judi. Jadi, nantinya kami mulai 2018 akan melakukan audiensi ke sekolah - sekolah agar bisa mengirimkan pelajarnya mengikuti ekskul di POBSI," katanya.
Salomo mengatakan, Sumut baru saja mencatatkan prestasi gemilang pada Kejurnas Biliar 2017 lalu dengan meraih gelar juara umum untuk kali pertama.
"Untuk pertamakalinya dalam sejarah, trofi juara umum direbut daerah luar pulau Jawa. Sumut juga sebelumnya meraih emas di PON 2016 Jawa Barat," pungkas Salomo.
Sedangkan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengatakan, awalnya dirinya menggangap biliar adalah permainan yang hanya untuk dijadikan judi. "Rupanya saya salah. Saya pikir awalnya biliar itu hanya untuk judi. Tapi lebih dari itu, biliar adalah olahraga yang membutuhkan kerja otak dalam memprediksi ketepatan dan akurasi," ujarnya.
Nurhajizah berharap kepada seluruh atlet yang bertarung dalam Kejurda untuk memberikan yang terbaik, sebagai bekal untuk prestasi di masa mendatang. "Kepada para peserta, kalian harus serius dan fokus bertanding. Ini merupakan awal karir kalian di olahraga. Kalau kalian berprestasi, maka banyak manfaatnya," ujarnya.(*)