Pilgub Sumut
Berdagang Sejak 1965, Baru Hari Ini Bertemu Idola Calon Gubernur Sumut
Betapa tidak? Sang nenek yang berjualan jeruk itu bertemu sosok yang telah ditunggunya lama dan idola sejak dulu.
Laporan Wartawan Tribun-Medan, Fatah Baginda Gorby
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Memiliki gigi menghitam karena sirih yang sering ia kunyah, Hidup Boru Ginting (70) bersorak sorai kegirangan.
Betapa tidak? Sang nenek yang berjualan jeruk itu bertemu sosok yang telah ditunggunya lama dan idola sejak dulu.
Kala bertemu Djarot, Hidup menjabat tangannya erat, mengguncangkan tangannya sambil tersenyum.
"Hidup Djarot, apa kabar nakku (anakku dengan logat Karo)? Ini ada jeruk," ujarnya kepada Mantan Walikota Blitar itu, Sabtu (10/3/2018).
Pernyataan tersebut diutarakan Hidup saat Djarot mendatangi lapaknya di Pasar Gelugur Rantauprapat, Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Baca: Bertemu Mahasiswa Labura, Cawagub Sihar Sitorus : Jangan Jadi Penonton, tapi Jadilah Pelaku
Dengan sigap Hidup membungkus lima kilo jeruk dan memberikannya kepada Sang Calon Gubernur.
Saat ditanyai perasaannya bertemu Djarot, Hidup mengaku senang.
"Aduh saya senang sekali nakku, sudah lama saya tunggu dia ini," katanya.
Nenek tersebut mengaku momen tersebut merupakan pengalaman perdananya.
"Saya berjualan di sini sejak tahun 1965, baru inilah ketemu Calon Gubernur," katanya.
Menurut Hidup, Djarot sosok pemimpin yang jujur serta tegas. Tak salah, ia mengikuti sepak terjang Djarot sejak lama.
Baca: Edy Rahmayadi Dapat Ucapan Selamat dari Ustaz Abdul Somad
"Saya akan datang mencoblos Juni nanti, pokoknya saya datang," katanya.
Saat ditanyai terkait keluarga, wanita kelahiran 17 Agustus 1945 ini terdiam .
"Aku lupa cucuku berapa, tapi aku ingat nomor urut Djarot 2," katanya.
Ia juga menjelaskan, mengapa diberi nama Hidup oleh orangtuanya.
"Aku lahir pas dengan hari kemerdekaan Indonesia, itulah mengapa namaku Hidup," katanya. (cr7/tribun-medan.com)
