Letkol Beltrame Sekarat setelah Gantikan Sandera yang Jadi Tameng Hidup Teroris, 3 Orang Tewas
Lakdim meminta pembebasan Salah Abdeslam, tersangka utama serangan 13 November 2015 di Paris, yang menewaskan 130 orang
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang petugas polisi yang menukar dirinya untuk menggantikan posisi seorang sandera dalam pengepungan di sebuah supermarket, dalam kondisi kritis dan tengah berjuang untuk hidup, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Polisi yang disebut media bernama Letkol Arnaud Beltrame, membantu mengakhiri penembakan oleh pria bersenjata yang menewaskan tiga orang di Prancis Selatan.
Tersangka pelaku Redouane Lakdim yang berusia 25 tahun itu mengatakan dia melakukan tindakannya atas nama kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS.
Dia tewas ditembak oleh polisi Prancis setelah melakukan tiga serangan secara terpisah.
Lakdim disebutkan meminta pembebasan Salah Abdeslam, tersangka utama dari serangan 13 November 2015 di Paris, yang menewaskan 130 orang.
Seorang lainnya - yang diyakini merupakan rekan Lakdim - telah ditahan terkait dengan penembakan tersebut.
Kronologi penyerangan
Kekerasan dimulai pada Jumat pagi di Carcassonne, di mana Lakdim membajak sebuah mobil, membunuh seorang penumpang- yang tubuhnya kemudian ditemukan dibalik semak-semak- dan melukai pengemudinya.
Dia kemudian menembak dan melukai seorang polisi yang tengah joging dengan rekannya.
Lakdim diyakini mengemudi beberapa kilometer ke sebuah kota kecil di Trèbes, di mana dia melakukan serangan di supermarket Super-U dan berteriak, "Saya seorang tentara Daesh [Negara Islam]!"
Dia menewaskan dua orang- seorang konsumen dan karyawan toko- sebelum menahan pengunjung dan karyawan supermarket sebagai sandera.
Carole, yang tengah berbelanja di supermarket, mengatakan orang-orang bersembunyi di dalam ruang pendingin.
"Seorang pria berteriak dan menembak beberapa kali," kata dia kepada radio info France.
"Saya melihat pintu ruang pendingin, saya bertanya pada orang-orang untuk masuk dan bersembunyi."
"Kami bersepuluh, dan kami bertahan sampai satu jam. Kemudian tembakan lebih banyak dan kami keluar melalui pintu darurat."

Lokasi penyanderaan di kota kecil Trèbes/REUTERS
Menteri Dalam Negeri Gérard Collomb mengatakan kepada wartawan bahwa petugas polisi telah berhasil membawa beberapa orang keluar namun pria bersenjata itu telah menahan seorang perempuan sebagai tameng hidup.
