INVESTIGASI, Bangkai Ikan Ditenggelamkan ke Dasar Danau Toba pada Kurun Waktu Cukup Lama

Afrizal Humas PT Aqua Farm Nusantara justru menuding balik bahwa keberadaan limbah tersebut adalah sengaja dilakukan oknum tertentu.

Penulis: Arjuna Bakkara |
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Warga mengangkat karung berisi bangkai ikan dari dasar Danau Toba. Limbah atau bangkai Ikan tersebut diduga milik PT Aqua Farm 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara

TRIBUN-MEDAN.Com, TOBASA - Menaiki kapal kayu, Arimau Manurung bersama warga lain menunjukkan beberapa titik pembuangan limbah yang diduga milik PT Aqua Farm Nusantara kepada Tribun Medan di Desa Sirungkungon, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Jumat (4/5/2018) sore hari. Arimau merupakan satu dari sekian warga Sirungkungon yang menolak keras pencemaran Danau Toba di desanya.

Baca: Air Berminyak hingga Aroma Busuk Tercium di Perairan Danau Toba

 

Baca: NEWSVIDEO: Busuk dan Berulat, Diduga Bangkai Ikan Perusahaan Raksasa Mengambang di Danau Toba

Setelah mengarungi Danau di sekitar Sirukkungon bersama Arimau, Tribun menemukan sejumlah karung warna putih bertuliskan Japfa di bibir pantai. Karung-karung tersebut
menciderai keindahan bibir pantai Danau Toba.

Pemandangan tidak baik itu tidak jauh dari Keramba Jaring Apung (KJA) PT Aqua Farm Nuasantara. Bahkan, selain merusak keelokan Danau vulkanik tersebut, karung-karung berisi bangkai ikan itu mengeluarkan bau busuk.
 

Saat Arimau mengambil beberapa karung dari dasar Danau bau busuk semakin menyengat di Permukaan. Ketika dibuka, karung-karung tersebut berisi bangkai ikan.

Sebagian ikan sudah tinggal kerangka dan sebagian meleleh, berminyak hingga membuat Danau nenjadi keruh. Agar gampang teggelam, batu turut dimasukkan ke dalam karung sehingga karung-karung berisi bangkai itu tenggelam dengan cepat ke dasar danau.
 

Diperkirakan, limbah atau bangkai ikan-ikan yang di dalam karung itu sudah lebih dari seminggu. Yang lainnya sudah lebih dan tinggal tulang belulang.
 

"Ini ada yang baru seminggu. Ada juga yang lebih. Kalau seperti yang satu ini sudah lebih seminggu,"ujar Manurung warga lainnya sambil menujukkan karung berlumut berisi tulang-belulang ikan.
 

Menurut Arimau, bangkai-bangkai tersebut diduga kuat berasal dari PT Aqua Farm Nuasantara di Desa Sirukkungon. Katanya, manajemen perusahaan secara diam-diam mengumpulkan ikan-ikan yang sudah mati.

Selanjutnya, ikan-ikan yang sudah mati dimasukkan ke dalam karung. Kemudian, diantarkan ke tempat tersembunyi di pinggir Danau menggunakan kapal.
 

"Kami selalu amati, seperti apa yang mereka lakukan selama ini. Setiap hari, akan ada ikan milik perusahaan yang mengalami kenatian. Sebagian diolah, nah karena tak semua bisa tertampung mereka membuangnya langsung ke Danau Toba sebagian,"ujar Pria lululusan Sarjana Hukum ini.
 

Disebutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung kurang lebih selama 10 tahun belakangan. Akibatnya, warga semakin kesulitan untuk keperluan air meski Danau Toba bersentuhan langsung dengan halaman rumahnya. Soalnya, Danau Toba sudah dianggap membahayakan untuk mereka konsumsi seperti sedia kala.
 

Arimau berharap, Pemerintah dapat mengambil langkah tegas dan membekukan ijin operasi PT Aqua Farm Nusantara sesegera mungkin. Alasanya, Danau Toba kian hari kian tercemar.
 

Terkait persoalan itu, Arimau mengaku sudah pernah melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian meminta audiensi kepada Bupati dan Gubernur. Namun, belum ada tindak lanjut ke lapangan.
 

"Kami juga sudah megadukan ke Pemkab hingga Gubernur. Tapi belum ada rindakan ke lapangan. Karenanya kami membuat video dan menyebarkan ke dunia maya agar masyarakat tau serti apa keadaan di Sirungkungon,"jelasnya.
 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved