Mayat dalam Kardus

Mula Perkenalan Hendri dan Rika 4 Bulan Silam tapi Berakhir dengan Mayat dalam Kardus

Pakai pisau. Sakit hati barang yang saya order tidak bisa. Jadi uang saya tidak bisa dikembalikan

TRIBUN MEDAN
Pelaku Hendri alias Ahen dan korban Rika Karina semasa hidup 

Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Hendri, pelaku pembunuhan Rika Karina berjalan tertatih-tatih turun dari mobil unit Sabhara Polrestabes Medan.

Ia terlihat menahan sakit akibat timah panas yang bersarang di betis kanan kakinya.

Ia dihadiahi peluru karena mencoba melawan dan melarikan diri, saat personel kepolisian mengamankan pelaku pembunuh Rika.

Saat Tribun-Medan.com mewawancarai pelaku, Hendri mengatakan, berawal sakit hati karena barang tidak bisa dikembalikan.

"Saya menghabisi nyawa korban dengan pisau, karena sakit hati barang yang saya order tidak bisa. Jadi uang saya tidak bisa dikembalikan," ujarnya saat paparan ungkapan kasus di Mapolrestabes Medan, Kamis (7/6/2018).

 

Baca: Najwa Shihab Sebut KPK dalam Bahaya, Ini Pihak yang Paling Serius Melakukan Tekanan, Benarkah?

Baca: Mengulik 5 Fakta Menyasar Nenek Cicih, Dilaporkan 4 Anak Kandung ke Polisi perihal Warisan

Baca: Akhirnya Terkuak Kekayaan Ratu Elizabeth II bila Dibandingkan dengan Anggota Kerajaan Lainnya

Baca: Kerap Memakai Riasan, Perempuan Ini Diputuskan Kekasih saat Melihat Wajah Asli di Balik Kosmetik

Baca: Dicibir Sapi Gendut hingga Suami Main Serong, Penampilan Perempuan Ini Sekarang Bikin Pangling

Baca: Viral, Aksi Jatuh Kiper Tunisia Beri Kesempatan Teman-temannya Berbuka Puasa dengan Kurma

Baca: Viral, Asisten Pribadi Konglomerat Beberkan Gaya Hidup Keluarga Sang Nyonya, Artis Kaya pun Lewat

Rika Karina jadi korban pembunuhan, jasadnya ditinggalkan begitu saja dalam kotak kardus di Jalan Karya Medan, Rabu (6/6/2018)
Rika Karina jadi korban pembunuhan, jasadnya ditinggalkan begitu saja dalam kotak kardus di Jalan Karya Medan, Rabu (6/6/2018) ()

Pelaku merasa sakit hati karena tidak bisa menerima uangnya kembali yang sebelumnya sudah diberikan kepada korvan. Diketahui uang pelaku yang sudah diberikan kepada korban Rp 4 juta 170 ribu.

Saat Tribun Medan mencoba tanya apakah dirinya menyesal, pelaku hanya berdiam diri seolah tidak mau menjawab.

 

Baca: Urai 7 Fakta Mayat dalam Kardus, Rika yang Tertutup hingga Tubuh yang Dibunuh secara Keji

Baca: 7 Keluarga yang Paling Unik dan Aneh yang Ada di Dunia, Ada yang Sekeluarga Jalannya Merangkak

Baca: Via Vallen Balas Pelecehan Verbal dalam Bahasa Inggris, Netizen Pro dan Kontra Menyasar Grammar

Baca: Perempuan Ini Foto Pria Tampan Diam-diam, Sungguh Tak Disangka Dia Mendapatkan Balasan Begini

Baca: Mahfud MD Respons soal Seorang Perempuan Salat di Gereja, BJ Habibie Melakukannya ketika di Jerman

Baca: Pria Ini Kaget Temukan Tengkorak di Kebunnya namun Reaksi Istri Malah Bikin Merinding

Pelaku melakukan pembunuhan terhadap Rika dengan cara membenturkan kepala korban kemudian menusuk leher kiri satu kali, leher kanan satu kali.

Tidak hanya itu, pelaku juga memotong nadi tangan kiri korban, kemudian menyayat tangan kanan korban dengan menggunakan pisau dapur bergagang hijau.

Kapolrestabes Medan Kombes pol Dadang Hartanto mengatakan awalnya pada bulan Februari 2018 tersangka pergi ke Plaza Millenium untuk membeli produk bedak kosmetik.

Baca: Penumpang Tunggal Garuda Indonesia yang Viral Ternyata Cucu Pahlawan dan Kakak Ketua FPI Palu

Baca: Via Valen Alami Pelecehan Seksual Verbal, Nama Marko Simic Disebut-sebut, Kenapa Bisa Begitu?

Baca: Viral, Restoran Ternama Kepergok Pakai Air Comberan Mencuci Piring, Ini Videonya

Baca: Gagal Bertunangan, Nestapa dan Isak Tangis Kekasih di Pusara Razan Sungguh Sembilu

Baca: Sadis, Grace lebih dulu Dirudapaksa dan Disumpal Pelaku sebelum Dibunuh dan Masukkan ke Karung

Baca: Jumiyati Sang Janda Muda Dibunuh Pria Kenalan 5 Hari di Facebook, Begini Kronologi Lengkapnya

Kemudian sampai di Plaza Millenium bertemu dengan korban dan berkenalan dengan meminta No Hp korban. Lalu tersangka membeli dua buah bedak seharga Rp 250 ribu.

 

"Jadi sekitar 3 Minggu kemudian tersangka menelpon korban dan memesan 7 paket bedak seharga Rp 1,8 juta kemudian dia (pelaku) dan korban (Rika) sepakat bertemu di depan Plaza Millenium. Keduanya bertemu dengan pelaku dan si pelaku memberikan uang panjar sebesar Rp 1 juta 750 ribu kepada korban," ujarnya saat memberikan paparan di Mapolrestabes Medan, Kamis (7/6/2018).

Hendri alias Ahen, pembunuh Rika Karina saat di Mapolrestabes Medan, Kamis (7/6/2018).
Hendri alias Ahen, pembunuh Rika Karina saat di Mapolrestabes Medan, Kamis (7/6/2018). (TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ)

Lanjut Dadang, korban berjanji barang akan diberikan kepada tersangka paling lambat 4 hari dan empat hari kemudian korban menelpon tersangka bahwa barang pesanan tersangka telah datang.

"Kedua kemudian membuat perjanjian untuk bertemu di depan Plaza Milenium, lalu korban memberikan tujuh tujuh paket bedak pesanan tersangka. Kurang lebih satu bulan kemudian, tersangka ini menelpon korban kembali untuk memesan tujuh paket bedak kepada korban," sambungnya.

Duka Sang Bunda

Ibu mana yang tega melihat anak yang dirawatnya sejak kecil dengan penuh kasih sayang dan cinta, harus tewas dengan cara mengenaskan ditangan orang yang tidak bertanggungjawab.

Hal itulah yang dialami oleh Sarina (47), ibu tiri dari Rika Karina (21) alias Huang Lisya korban pembunuhan yang pembunuhan keji yang terjadi pada Rabu (6/6/2018) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.

Rika ditemukan dalam keadaan mengenaskan, terbungkus dalam tas dan badannya seperti dilipat. Lalu dibungkus dalam kardus popok bayi dan diikat diatas sepeda motor Honda Scoopy dengan pelat nomor BK 5875 ABM yang terparkir di Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, tepatnya di samping gereja HKBP Ampera, Sei Agul.

Sehari setelah kepergian Rika, Sarina mengatakan bahwa semalam ia tidak bisa tidur sama sekali.

Hatinya terus dihantui rasa gelisah memikirkan anak perempuan yang sangat disayanginya tersebut.

Walaupun Rika bukan terlahir dari rahimnya, namun Sarina mengaku sangat menyayangi dan mencintai Rika yang sudah dirawatnya sejak kecil tersebut.

"Dari kemarin nggak bisa tidur ibu, gelisah terus mikirin Rika. Makan aja dua hari ini nggak tertelan terus, nggak ada rasanya makanan itu waktu ditelan," kata Sarina, Kamis (7/6/2018).

"Saya heran kok bisa seperti itu Rika meninggal. Semua orang memang pasti meninggal akhirnya, tapi kenapa cara dia meninggal seperti itu. Mungkin kalau tidak nggak tawakal sama Allah, sudah bisa stres aku ini nangis terus," ucapnya sambil menyeka air matanya.

Ditanya hal apa yang paling Sarina ingat dari anak tirinya Rika? perempuan berhidung mancung ini mengatakan Rika itu cukup sayang dan perhatian sama adik-adiknya.

"Dia sangat memperhatikan keluarga. Asal menelepon pasti selalu bertanya bagaimana keadaan keluarga, apa ada masalah, bertanya tentang adik-adiknya. Sangat baiklah anaknya," kenang Sarina.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved