Kapal Tenggelam
Tragis! Korban Hilang Tenggelamnya Kapal di Danau Toba jadi 150 Orang, tapi Satu Pun Belum Ditemukan
Hingga hari kedua pencarian korban tenggelamnya kapal di Danau Toba, dari Senin (18/6/2018) malam hingga Selasa (19/6/2018).
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: AbdiTumanggor
Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan sanak saudaranya.
Hingga hari kedua dari Senin (18/6/2018) malam hingga Selasa (19/6/2018) pencarian korban hilang belum mendapatkan hasil.
Tidak adanya manifest dan data penumpang kapal sehingga menyulitkan jumlah korban.
Namun kesaksian korban selamat, penumpang minimal 200 orang ditambah motor 100 unit. Kenapa bisa kisaran 100 motor? Karena disusun baris 4 di bagian kiri dan kanan kapal.
Baca: Penumpang Blak-blakan, Riko: KM Sinar Bangun Angkut 100 Sepeda Motor, Oleng 3 Kali Sebelum Terbalik
Baca: JR Saragih Jenguk Penumpang, Sendri: Banyak Penumpang, Ada 100 Sepeda Motor di KM Sinar Bangun
Kini, jumlah keluarga yang datang melapor ke posko pengaduan sudah mencapai 150.
Kasiops Kantor SAR Medan M Agus Wibisono mengatakan, hingga sore hari belum ada perkembangan lebih lanjut terkait korban tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun.
Malah jumlah korban yang melapor kehilangan keluarga tambah banyak.
"Hingga kini sudah ada 150 orang keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya dalam tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun," kata Agus, Selasa (19/6/2018).
"Tapi yang jelas, yang real masih 128 orang tadi. Sisanya hingga 150 orang yang melapor ini, masih terus kita selidiki," tambahnya.
Lebih lanjut, Agus dan timnya masih terus mendata jumlah korban dari 128 orang menjadi 150 orang tersebut.
Karena hingga kini Basarnas masih menyocokkan data korban hilang di Pelabuhan Simanindo (Samosir) dengan pusat posko pengaduan di Tigaras (Simalungun).
Pencarian korban KM Sinar Bangun masih terus dilakukan, mulai dari penyisiran dan penyelaman.
Terkait belum adanya penemuan korban, Agus menduga korban tenggelam dan terjebak di dalam bangkai kapal dan tenggelamnya kapal sangat jauh di kedalaman melebihi 50 meter ke dasar Danau Toba.
"Kesulitan kita masih di Tim SAR yang tidak mampu menyelam di kedalam 50 meter dibawah permukaan air Danau Toba yang sangat dingin. Makanya kita masih menunggu alat untuk menyelam di kedalaman yang didatangkan Basarnas dari pusat," ungkap Agus.